Mengapa Kami Tak Boleh Bercadar?
Ketika reporter CNN bertanya pada Hebah tentang bagaimana kalau dia harus membuka cadarnya untuk sebuah pemeriksaan untuk alasan keamanan, seperti di bandara atau tempat umum lainnya. Hebah menyatakan bahwa dalam Islam memang setiap umatnya dituntut untuk menunjukkan identitasnya untuk alasan keamanan. Karenanya, ia tak masalah dengan hal itu. Bahkan, baginya itu benar-benar sesuatu yang sangat penting untuk keamanan. Namun, katanya, "Itu tidak berarti bahwa saya harus dilarang untuk bercadar sesuai dengan pilihan dan keyakinan saya, bukan?"
Di tengah-tengah negara-negara Barat gencar memperjuangkan ditegakkannya hak asasi –baik dalam berekspresi, berkeyakinan, dll, mereka sering kali terjebak pada penerapan standar ganda, seperti dalam kasus cadar ini. Sehingga, tak heran jika Presiden Sarkozy kerap kali dituduh politisi sayap kanan dan rasis oleh rakyat, akademisi atau pun pengamat Prancis.
Dan apa yang menjadi keputusannya saat ini, untuk melarang penggunaan cadar, jelas sebuah blunder dan akan terus mendapat kecaman. Sebab, selain karena itu bertentangan dengan hak asasi manusia dalam berakspresi, sehingga kecaman itu datang bukan hanya dari wanita Muslim, tapi non-Muslim. Hal itu juga karena kesan Islam di Prancis terus membaik, sehingga jumlah Muslim di Prancis mengalami perkembangan sangat pesat dan negeri itu menjadi salah satu yang terpesat di Eropa dengan populasi Muslim lebih dari 10%. [Husein/Mizan.com/Dari berbagai sumber]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar