Mengkritisi Kebijakan Kampus STAIM Bima
Berawal dari sebuah diskusi tingkat mahasiswa, kami memulai pembicaraan terkait masa depan Kampus STAIM Bima, meski kami tidak mengamnbil andil dalam gerakan perubahan kampus kedepan..
Melaui diskusi tersebut kami mengupayakan Hak-hak mahasiswa terpenuhi dalam dunia kampus, baik terjamin secara intelktualnya, terjamin dalam kelayakan fasilitas pembelajaran.. maka kami coba mendeskripsikan keberadaan Kampus STAIM Bima, dalam pelaksanaan pendidikan kami melihat:
1.Dosen yang tidak profesinal (Dosen Asal Ada)
Masih kita temui dosen-dosen yang tidak berprofesi (tidak sesuai kehalian), dalam mengajar terjadi proses ancam-mengancam antar mahasiswa di akibatkan kritikan terkait kinerja dan kemapanan seorang dosen, Mahasiswa berhak menerima pembelajaran sesuai keinginannya, tatkala dosen yang tidak berkompetensi kami wajib berteriak,, jangan bungkam mulut kami untuk berbicara,, sebab akan menjadi racun dalam kemapanan..
2. Sitem Pelaksanaan Pendidikan yang Tidak Sesuai
Mengikuti alur poendidikan di STAIM, selama ini masih menggunakan sistem pendidikan lama, Dosen tugasnnya membagi tugas tanpa menugaskan kembali bahan diskusi yang telah ada.. Dosen Janrang Masuk dalam ruangan pendidikan dengan lasan tertentu. Kebanyakan Dosen memaksakan dengan krikulim yang terorganisir.. Mahasiswa akhirnya tertinggal dalam Kemapanan...
3. Pelayana Akademik yang Mampet
Terkait maslah kelngkapan Administrasi mahasiswa, Baik Beasiswa bagi mahasiswa yang berprestasi, Mahasiswa Miskin dan Pelayan pengembangan kreatifitas mahaiswa sama sekali tidak ada, Baik dalam pengembangan penelitian.. Meski sebtar lagi STAIM punya rencana untuk merubah status ke IAIM Bima, kami rasa tidak setinggi awan mencapai langit.. sebagab kepingan kepingan yang lain tidak dihiraukan,, Kampusa dan Mahasiswa ibaratkan satu batang lilin yang bekerja sama-sama menerangi kegelapan (meski lenyap dalam Kegelapan) habis terbakar.. inilah fakta hari ini.. mahasiswa layaknya kambing, kampus layaknya Rumah Kambing"