MEDIA ONLINE IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH BIMA

Rabu, 01 Mei 2013

Filsafat Ilmu

Filsafat ilmu adalah merupakan bagian dari filsafat yang menjawab beberapa pertanyaan mengenai hakikat ilmu[1]. Bidang ini mempelajari dasar-dasar filsafat, asumsi dan implikasi dari ilmu, yang termasuk di dalamnya antara lain ilmu alam dan ilmu sosial. Di sini, filsafat ilmu sangat berkaitan erat dengan epistemologi dan ontologi. Filsafat ilmu berusaha untuk dapat menjelaskan masalah-masalah seperti: apa dan bagaimana suatu konsep dan pernyataan dapat disebut sebagai ilmiah, bagaimana konsep tersebut dilahirkan, bagaimana ilmu dapat menjelaskan, memperkirakan serta memanfaatkan alam melalui teknologi; cara menentukan validitas dari sebuah informasi; formulasi dan penggunaan metode ilmiah; macam-macam penalaran yang dapat digunakan untuk mendapatkan kesimpulan; serta implikasi metode dan model ilmiah terhadap masyarakat dan terhadap ilmu pengetahuan itu sendiri.

Daftar isi

Konsep dan pernyataan ilmiah

Ilmu berusaha menjelaskan tentang apa dan bagaimana alam sebenarnya dan bagaimana teori ilmu pengetahuan dapat menjelaskan fenomena yang terjadi di alam. Untuk tujuan ini, ilmu menggunakan bukti dari eksperimen, deduksi logis serta pemikiran rasional untuk mengamati alam dan individual di dalam suatu masyarakat.

Empirisme

Salah satu konsep mendasar tentang filsafat ilmu adalah empirisme, atau ketergantungan pada bukti. Empirisme adalah cara pandang bahwa ilmu pengetahuan diturunkan dari pengalaman yang kita alami selama hidup kita. Di sini, pernyataan ilmiah berarti harus berdasarkan dari pengamatan atau pengalaman. Hipotesa ilmiah dikembangkan dan diuji dengan metode empiris, melalui berbagai pengamatan dan eksperimentasi. Setelah pengamatan dan eksperimentasi ini dapat selalu diulang dan mendapatkan hasil yang konsisten, hasil ini dapat dianggap sebagai bukti yang dapat digunakan untuk mengembangkan teori-teori yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena alam.

Falsifiabilitas

Salah satu cara yang digunakan untuk membedakan antara ilmu dan bukan ilmu adalah konsep falsifiabilitas. Konsep ini digagas oleh Karl Popper pada tahun 1919-20 dan kemudian dikembangkan lagi pada tahun 1960-an. Prinsip dasar dari konsep ini adalah, sebuah pernyataan ilmiah harus memiliki metode yang jelas yang dapat digunakan untuk membantah atau menguji teori tersebut. Misalkan dengan mendefinisikan kejadian atau fenomena apa yang tidak mungkin terjadi jika pernyataan ilmiah tersebut memang benar.

Filsafat Pendidikan

I. FILOSOFIS PENDIDIKAN
 
1.  PENGERTIAN FILSAFAT
 
Filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang merupakan konsep dasar mcngenai kehidupan yang dicita-citakan. Filsafat juga diartikan sebagai suatu sikap seseorang yang sadar dan dewasa dalam memikirkan segala sesuatu secara mendalam dan ingin melihat dari segi yang luas dan menyeluruh dengan segala hubungan.  
Ciri-ciri berfikir filosfi :
  1. Berfikir dengan menggunakan disiplin berpikir yang tinggi.
  2. Berfikir secara sistematis.
  3. Menyusun suatu skema konsepsi, dan
  4. Menyeluruh.
Empat persoalan yang ingin dipecahkan oleh filsafat ialah :
  1. Apakah sebenarnya hakikat hidup itu? Pertanyaan ini dipelajari oleh Metafisika
  2. Apakah yang dapat saya ketahui? Permasalahan ini dikupas oleh Epistemologi.
  3. Apakah manusia itu? Masalah ini dibahas olen Atropologi Filsafat.
Beberapa ajaran filsafat yang  telah mengisi dan tersimpan dalam khasanah ilmu adalah:
  1. Materialisme, yang berpendapat bahwa kenyatan yang sebenarnya adalah alam semesta badaniah. Aliran ini tidak mengakui adanya kenyataan spiritual. Aliran materialisme memiliki dua variasi yaitu materialisme dialektik dan materialisme humanistis.
  2. Idealisme yang berpendapat bahwa hakikat kenyataan dunia adalah ide yang sifatnya rohani atau intelegesi. Variasi aliran ini adalah idealisme subjektif dan idealisme objektif.
  3. Realisme. Aliran ini berpendapat bahwa dunia batin/rohani dan dunia materi murupakan hakitat yang asli dan abadi.
  4. Pragmatisme merupakan aliran paham dalam filsafat yang tidak bersikap mutlak (absolut) tidak doktriner tetapi relatif tergantung kepada kemampuan minusia.
Manfaat filsafat dalam kehidupan adalah :
  1. Sebagai dasar dalam bertindak.
  2. Sebagai dasar dalam mengambil keputusan.
  3. Untuk mengurangi salah paham dan konflik.
  4. Untuk bersiap siaga menghadapi situasi dunia yang selalu berubah.
2.  FILSAFAT PENDIDIKAN
 
Pendidikan adalah upaya mengembangkan potensi-potensi manusiawi peserta didik baik potensi fisik potensi cipta, rasa, maupun karsanya, agar potensi itu menjadi nyata dan dapat berfungsi dalam perjalanan hidupnya. Dasar pendidikan adalah cita-cita kemanusiaan universal. Pendidikan bertujuan menyiapkan pribadi dalam keseimbangan, kesatuan. organis, harmonis, dinamis. guna mencapai tujuan hidup kemanusiaan. Filsafat pendidikan adalah filsafat yang digunakan dalam studi mengenai masalah-masalah pendidikan.
Beberapa aliran filsafat pendidikan;
  1. Filsafat pendidikan progresivisme. yang didukung oleh filsafat pragmatisme.
  2. Filsafat pendidikan esensialisme. yang didukung oleh idealisme dan realisme; dan
  3. Filsafat pendidikan perenialisme yang didukung oleh idealisme.
Progresivisme berpendapat tidak ada teori realita yang umum. Pengalaman menurut progresivisme bersifat dinamis dan temporal; menyala. tidak pernah sampai pada yang paling ekstrem, serta pluralistis. Menurut progresivisme, nilai berkembang terus karena adanya pengalaman-pengalaman baru antara individu dengan nilai yang telah disimpan dalam kehudayaan. Belajar berfungsi untuk :mempertinggi taraf kehidupan sosial yang sangat kompleks.  Kurikulum yang baik adalah kurikulum yang eksperimental, yaitu kurikulum yang setiap waktu dapat disesuaikan dengan kebutuhan.
3.  ESENSIALISME DAN PERENIALISME
  
Esensialisme berpendapat bahwa dunia ini dikuasai oleh tata yang tiada cela yang mengatur dunia beserta isinya dengan tiada cela pula. Esensialisme didukung oleh idealisme modern yang mempunyai pandangan yang sistematis mengenai alam semesta tempat manusia berada.
Esensialisme juga didukung oleh idealisme subjektif yang berpendapat hahwa alam semesta itu pada hakikatnya adalah jiwa/spirit dan segala sesuatu yang ada ini nyata ada dalam arti spiritual. Realisme berpendapat bahwa kualitas nilai tergantung pada apa dan bagaimana keadaannya, apabila dihayati oleh subjek tertentu, dan selanjutnya tergantung pula pada subjek tersebut.
Menurut idealisme, nilai akan menjadi kenyataan (ada) atau disadari oleh setiap orang apabila orang yang bersangkutan berusaha untuk mengetahui atau menyesuaikan diri dengan sesuatu yang menunjukkan nilai kepadanya dan orang itu mempunyai pengalaman emosional yang berupa pemahaman dan perasaan senang tak senang mengenai nilai tersehut. Menunut realisme, pengetahuan terbentuk berkat bersatunya stimulus dan tanggapan tententu menjadi satu kesatuan. Sedangkan menurut idealisme, pengetahuan timbul karena adanya hubungan antara dunia kecil dengan dunia besar. Esensialisme berpendapat bahwa pendidikan haruslah bertumpu pada nilai- nilai yang telah teruji keteguhan-ketangguhan, dan kekuatannya sepanjang masa.
Perenialisme berpendirian bahwa untuk mengembalikan keadaan kacau balau seperti sekarang ini, jalan yang harus ditempuh adalah kembali kepada prinsip-prinsip umum yang telah teruji. Menurut. perenialisme, kenyataan yang kita hadapi adalah dunia dengan segala isinya. Perenialisme berpandangan hahwa persoalan nilai adalah persoalan spiritual, sebab hakikat manusia adalah pada jiwanya. Sesuatu dinilai indah haruslah dapat dipandang baik.
Beberapa pandangan tokoh perenialisme terhadap pendidikan:
  1. Program pendidikan yang ideal harus didasarkan atas paham adanya nafsu, kemauan, dan akal (Plato)
  2. Perkemhangan budi merupakan titik pusat perhatian pendidikan dengan filsafat sebagai alat untuk mencapainya ( Aristoteles)
  3. Pendidikan adalah menuntun kemampuan-kemampuan yang masih tidur agar menjadi aktif atau nyata. (Thomas Aquinas)
Adapun norma fundamental pendidikan menurut  J. Maritain adalah cinta kebenaran, cinta kebaikan dan keadilan, kesederhanaan dan sifat terbuka terhadap eksistensi serta cinta kerjasama.
4.  PENDIDIKAN NASIONAL
  
Pendidikan nasional adalah suatu sistem yang memuat teori praktek pelaksanaan pendidikan yang berdiri di atas landasan dan dijiwai oleh filsafat bangsa yang bersangkutan guna diabdikan kepada bangsa itu untuk merealisasikan cita-cita nasionalnya.
Pendidikan nasional Indonesrn adalah suatu sistem yang mengatur dan menentukan teori dan pratek pelaksanaan pendidikan yang berdiri di atas landasan dan dijiwai oleh flisafat bangsa Indonesia yang diabdikan demi kepentingan bangsa dan negara Indonesia guna memperlanar mencapai cita-cita nasional Indonesia.
Filsafat pendidikan nasional Indonesia adalah suatu sistem yang mengatur dan menentukan teori dan praktek pelaksanaan pendidikan yang berdiri di atas landasan dan dijiwai oleh filsafat hidup bangsa "Pancasila" yang diabdikan demi kepentingan bangsa dan negara Indonesia dalam usaha merealisasikan cita-cita bangsa dan negara Indonesia.

Bidang Media (Tombol Shorcut)

Tombol Shortcut 1

Dipostkan oleh: M. Alif
CTRL+O : Membuka dokumen
CTRL+S : Menyimpan dokumen yang sedang dibuka/diedit
CTRL+W : Menutup dokumen. Jika dokumen belum disimpan, akan muncul kotak dialog yang menanyakan apakah dokumen ingin disimpan atau tidak.
CTRL+ALT+S : Membagi (split) jendela dokumen menjadi dua bagian. Setelah mengetik CTRL+ALT+ S, klik pada posisi yang diinginkan.
SHIFT+ALT+C : Menutup kembali jendela dokumen yang telah dibagi dua bagian / displit (CTRL+ALT+ S)
CTRL+ALT+P : Mengubah tampilan dokumen menjadi tampilan Print Layout. Lihat menu View
CTRL+ALT+O : Mengubah tampilan dokumen menjadi tampilan outline. Lihat menu View
CTRL+ALT+N : Mengubah tampilan dokumen menjadi tampilan Normal. Lihat menu View

Sejarah Penciptaan Rasulullah

Sejarah Penciptaan Rasullullah

Saat Allah Subhanahu wa Ta’ala mengeluarkan keputusan Ilahiah untuk mewujudkan makhluq, Ia pun menciptakan Haqiqat Muhammadaniyyah (Realiti Muhammad –Nuur Muhammad) dari Cahaya-Nya. Ia Subhanahu wa Ta’ala kemudian menciptakan dari Haqiqat ini keseluruhan alam, baik alam atas mahupun bawah. Allah Subhanahu wa Ta’ala kemudian memberitahu Muhammad akan Kenabiannya, sementara saat itu Adam masih belum berbentuk apa-apa kecuali berupa ruh dan badan. Kemudian darinya (dari Muhammad) keluar tercipta sumber-sumber dari ruh, yang membuat beliau lebih luhur dibandingkan seluruh makhluq ciptaan lainnya, dan menjadikannya pula ayah dari semua makhluq yang wujud. Dalam Sahih Muslim, Nabi (SAW) bersabda bahawa Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menulis Taqdir seluruh makhluq lima puluh ribu tahun (dan tahun di sisi Allah adalah berbeda dari tahun manusia, peny.) sebelum Ia menciptakan Langit dan Bumi, dan `Arasy-Nya berada di atas Air, dan di antara hal-hal yang telah tertulis dalam ad-Dzikir, yang merupakan Umm al-Kitab (induk Kitab), adalah bahawa Muhammad sall-Allahu ‘alayhi wasallam adalah Penutup para Nabi. Al Irbadh ibn Sariya, berkata bahawa Nabi sall-Allahu ‘alayhi wasallam bersabda, “Menurut Allah, aku sudah menjadi Penutup Para Nabi, ketika Adam masih dalam bentuk tanah liat.”
Maysara al-Dhabbi (ra) berkata bahawa ia bertanya pada Nabi sall-Allahu ‘alayhi wasallam, “Ya RasulAllah, bilakah Anda menjadi seorang Nabi?” Beliau sall-Allahu ‘alayhi wasallam menjawab, “Ketika Adam masih di antara ruh dan badannya.”
Suhail bin Salih Al-Hamadani berkata, “Aku bertanya pada Abu Ja’far Muhammad ibn `Ali radiy-Allahu ‘anhu, `Bagaimanakah Nabi Muhammad sall-Allahu ‘alayhi wasallam bisa mendahului nabi-nabi lain sedangkan beliau akan diutus paling akhir?” Abu Ja’far radiy-Allahu ‘anhu menjawab bahawa ketika Allah menciptakan anak-anak Adam (manusia) dan menyuruh mereka bersaksi tentang Diri-Nya (menjawab pertanyaan-Nya, `Bukankah Aku ini Tuhanmu?’), Muhammad sall-Allahu ‘alayhi wasallam-lah yang pertama menjawab `Ya!’ Kerana itu, beliau mendahului seluruh nabi-nabi, sekalipun beliau diutus paling akhir.”
Al-Syaikh Taqiyu d-Diin Al-Subki mengomentari hadits ini dengan mengatakan bahawa kerana Allah Ta’ala menciptakan arwah (jamak dari ruh) sebelum tubuh fisik, perkataan Muhammad sall-Allahu ‘alayhi wasallam “Aku adalah seorang Nabi,” ini mengacu pada roh suci beliau, mengacu pada hakikat beliau; dan akal fikiran kita tak mampu memahami hakikat-hakikat ini. Tak seorang pun memahaminya kecuali Dia yang menciptakannya, dan mereka yang telah Allah dukung dengan Nur Ilahiah.
Jadi, Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mengurniakan kenabian pada ruh Nabi sall-Allahu ‘alayhi wasallam bahkan sebelum penciptaan Adam; yang Ia telah ciptakan ruh itu, dan Ia limpahkan barakah tak berhingga atas ciptaan ini, dengan menuliskan nama Muhammad sall-Allahu ‘alayhi wasallam pada `Arasy Ilahiah, dan memberitahu para Malaikat dan lainnya akan penghargaan-Nya yang tinggi bagi beliau (sall-Allahu ‘alayhi wasallam). Dus, Haqiqat Nabi Muhammad sall-Allahu ‘alayhi wasallam telah wujud sejak saat itu, meski tubuh ragawinya baru diciptakan kemudian. Al Syi’bi meriwayatkan bahawa seorang laki-laki bertanya, “Ya RasulAllah, bilakah Anda menjadi seorang Nabi?” Beliau menjawab, “ketika Adam masih di antara roh dan badannya, ketika janji dibuat atasku.” Kerana itulah, beliau (sall-Allahu ‘alayhi wasallam) adalah yang pertama diciptakan di antara para Nabi, dan yang terakhir diutus.
Diriwayatkan bahawa Nabi (sall-Allahu ‘alayhi wasallam) adalah satu-satunya yang diciptakan keluar dari sulbi Adam sebelum ruh Adam ditiupkan pada badannya, kerana beliau (sall-Allahu ‘alayhi wasallam) adalah sebab dari diciptakannya manusia, beliau (sall-Allahu ‘alayhi wasallam) adalah junjungan mereka, substansi mereka, ekstraksi mereka, dan mahkota dari kalung mereka.
`Ali ibn Abi Thalib karram-Allahu wajhahu dan Ibn `Abbas radiy-Allahu ‘anhu keduanya meriwayatkan bahawa Nabi (sall-Allahu ‘alayhi wasallam) bersabda, “Allah tak pernah mengutus seorang nabi, dari Adam dan seterusnya, melainkan sang Nabi itu harus melakukan perjanjian dengan-Nya berkenaan dengan Muhammad (sall-Allahu ‘alayhi wasallam): seandainya Muhammad (SAW) diutus di masa hidup sang Nabi itu, maka ia harus beriman pada beliau (sall-Allahu ‘alayhi wasallam) dan mendukung beliau (sall-Allahu ‘alayhi wasallam), dan Nabi itu pun harus mengambil janji yang serupa dari ummatnya.
Diriwayatkan bahawa ketika Allah SWT menciptakan Nur Nabi kita Muhammad sall-Allahu ‘alayhi wasallam, Ia Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan padanya untuk memandang pada nur-nur dari Nabi-nabi lainnya. Cahaya beliau melingkupi cahaya mereka semua, dan Allah SWT membuat mereka berbicara, dan mereka pun berkata, “Wahai, Tuhan kami, siapakah yang meliputi diri kami dengan cahayanya?” Allah Subhanahu wa Ta’ala menjawab, “Ini adalah cahaya dari Muhammad ibn `Abdullah; jika kalian beriman padanya akan Kujadikan kalian sebagai nabi-nabi.” Mereka menjawab, “Kami beriman padanya dan pada kenabiannya.” Allah berfirman, “Apakah Aku menjadi saksimu?” Mereka menjawab, “Ya.” Allah berfirman, “Apakah kalian setuju, dan mengambil perjanjian dengan-Ku ini sebagai mengikat dirimu?” Mereka menjawab, “Kami setuju.” Allah berfirman, “Maka saksikanlah (hai para Nabi), dan Aku menjadi saksi (pula) bersamamu.”(QS 3:81).
Inilah makna dari firman Allah Subhanahu wa Ta’ala. “Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil perjanjian dari para nabi: `Sungguh, apa saja yang Aku berikan kepadamu berupa kitab dan hikmah, kemudian datang kepadamu seorang Rasul yang membenarkan apa yang ada padamu, nescaya kamu akan sungguh-sungguh beriman kepadanya dan menolongnya.’” (QS 3:81).
Syaikh Taqiyyud Diin al-Subki mengatakan, “Dalam ayat mulia ini, tampak jelas penghormatan kepada Nabi (sall-Allahu ‘alayhi wasallam) dan pujian atas kemuliaannya. Ayat ini juga menunjukkan bahawa seandainya beliau diutus di zaman Nabi-nabi lain itu, maka risalah da’wah beliau pun harus diikuti oleh mereka. Kerana itulah, kenabiannya dan risalahnya adalah universal dan umum bagi seluruh ciptaan dari masa Adam hingga hari Pembalasan, dan seluruh Nabi beserta ummat mereka adalah termasuk pula dalam ummat beliau sall-Allahu ‘alayhi wasallam. Jadi, sabda sayyidina Muhammad (sall-Allahu ‘alayhi wasallam), “Aku telah diutus bagi seluruh ummat manusia,” bukan hanya ditujukan bagi orang-orang di zaman beliau hingga Hari Pembalasan, tapi juga meliputi mereka yang hidup sebelumnya. Hal ini menjelaskan lebih jauh perkataan beliau, “Aku adalah seorang Nabi ketika Adam masih di antara ruh dan badannya.” Berpijak dari hal ini, Muhammad (sall-Allahu ‘alayhi wasallam) adalah Nabi dari para nabi, sebagaimana telah pula jelas saat malam Isra’ Mi’raj, saat mana para Nabi melakukan salat berjama’ah di belakang beliau (yang bertindak selaku Imam). Keunggulan beliau ini akan menjadi jelas nanti di Akhirat, saat seluruh Nabi akan berkumpul di bawah bendera beliau.
Allahumma salli afdalas salaati ‘ala habiibikal Mushtofa Sayyidina Muhammadin wa ‘ala aalihi wasahbihi wasallaam

post: Alif 

Sejarah Kenabian di Nusantara

Sejarah Kenabian

Nusantara (Nuswantoro)


Bismillahirrahmanirrahim…
“..Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan [768] yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.(Q.S Ar-Ra’d: 11)
Berawal dari kisah Kobil dan Habil yang merupakan keturunan langsung dari Nabi Adam AS maka proses penyebaran penduduk bumi ini yang disebut sebagai khalifah telah melalui proses yang sangat panjang sekali (Q.S Al Maidah : 27)
Tetapi dari cerita di atas ternyata ada sebuah kisah dan hikmah yang nyaris tidak pernah dipublikasikan kepada umum dikarenakan sumbernya yang masih berdasarkan cerita turun temurun dari nenek moyangnya.
Alkisah dahulu kala Nabi Adam AS beserta Hawa setiap melahirkan anak yang selalu “kembar” laki-laki dan perempuan.

Hingga akhirnya dari 3 anak laki-lakinya (beserta istrinya ; dengan cara kawin silang antar saudara) tersebut diperintahkan untuk mengisi masing-masing negeri yang masih kosong.
  • Satu anaknya yang pertama mendiami daratan Afrika.
  • Satu anaknya yang kedua mendiami daratan Arabia.
  • Dan yang ketiga mendiami daratan Asia (tanah jawa).
Dalam kisah tersebut diceritakan bahwa diantara anaknya yang paling “CERDAS” itu tiada lain bernama Nabi Sis AS ditunjuk untuk menempati daerah yang disebut sebagai tanah Jawi.
Beliau inilah yang merupakan cikal bakal nenek moyang kita yang diturunkan di tanah JAWA ini.
Sebagai seorang Nabi beliau selalu mengemban tugas untuk saling memperingatkan kaumnya  satu dengan yang lainnya untuk saling berbagi rezeki dan mempersembahkan Kurbannya “hanya” untuk Allah SWT sebagai tanda ujud syukur atas ketaqwaannya sebagai pemimpin di tanah jawa ini.
Selain itu, sifatnya Nabi Sis AS yang lembut, sopan santun dan berilmu tinggi serta diberikan kecerdasan yang sangat luar biasa oleh Allah menjadikan beliau ini selalu menghasilkan hal-hal yang bersifat baru dan berteknologi sangat tinggi dan akurat untuk kurun waktu / masa saat itu.
Hal ini dtandai dengan penemuannya tentang caranya bercocok tanam yang baik dengan memperhatikan musim yang bersadarkan pada perhitungan bintang (Falak), pembuatan tempat persembahan berbentuk Piramida untuk Tuhannya (baik berupa binatang maupun hasil bumi) maupun bagaimana memproses tanah (logam) menjadi sebuah benda yang dapat dipergunakan untuk keperluan hidup sehari-hari (Nujum).
Itulah keistimewaan Nabi Sis AS dengan kelemah-lembutannya, kepekaan sosialnya yang tinggi serta kecerdasannya yang luar biasa akhirnya sama penduduknya digambarkan sebagai seorang ‘SEMAR’.
Kata ini di ambil dari kata “samiri” yang artinya samar-samar / kasat mata karena beliau sehari-hari laku / kerjanya hanya beribadah kepada Tuhannya.
Tiada laku hidupnya hanya untuk dipersembahkan kepada Tuhannya saja, tidak lebih.
Makanya emas, perak, dan semua perhiasan maupun hasil bumi yang melimpah di bumi jawa  ini hanya sebagai “sarana” saja untuk menuju ketakwaan kepada Tuhannya.
Dilain sisi, dengan kecerdasannya yang sangat tinggi itu melahirkan bangunan kota modern yang tersistematis dengan desa-desa beserta irigasinya yang tertata rapi serta tata kota pemerintahan berada dipusatnya (epicentrum).
Inilah negeri yang selama ini disebut sebagai negeri Atlantis yang telah hilang itu (Arysio Santos – The Lost Continent Finally Found).

Negeri kita Indonesia Raya, dimana sang nyiur tak pernah lelah melambai-lambai memanggil ibu pertiwi.
Negeri peradaban dunia yang banyak dicari orang selama ini.
Bukti bahwasanya kita adalah  negeri yang sangat tinggi ditandai dengan kebudayaannya yang beraneka warna, beragam bahasa, beragam adat istiadat, beragam suku yang membaur dalam balutan sang “Merah Putih”.
Negeri kemerdekaan untuk semua ummat.
Negeri yang cinta damai.
Tetapi seiring dengan perkembangan waktu di negeri Atlantis ini, sang keseimbangan alam “Raksasa” (Gunung Toba dan Gunung Krakatau) mulai menunjukkan tanda-tanda “saat”-nya sudah mau tiba.

Maka berbondong-bondonglah sebagian besar penduduknya dengan menggunakan perahu Raksasa menaiki itu kapal dan meninggalkan negeri Atlantis menuju negeri asing lainnya.
Hingga “saat” itu benar-benar terjadi yaitu dengan meletusnya gunung Toba yang konon diameter kawahnya sekitar 50 km meledak, mendesak magma ke segala arah lalu meledakkan gunung Krakatau juga dan membumi hanguskan semua yang ada disekitarnya, membuat dunia gelap gulita selama 100 tahun lamanya serta mencairkan lapisan es yang menutupi daratan yang sekarang disebut benua Eropa itu.
Begitu juga air laut-pun naik hingga mencapai 200 meter ! menenggelamkan lembah-lembah pertanian yang subur dulu menjadi sebuah lautan.
Seiring berakhirnya masa “Banjir” bandang sedunia itu maka para khalifah yang baru inipun mulai berpencar ke seantero daratan yang “baru” seperti bumi eropa, amerika, arabia  maupun afrika.
Dinegeri baru  inilah mereka mengajarkan ilmunya kepada penduduk lokal sebagai rasa sumbangsihnya terhadap daratan yang baru dihuninya.
Berhubung mereka ini termasuk ummat-nya yang paling cerdas maka lambat laun mulai ramailah peradaban baru ditanah yang baru ini. Tapi mereka juga tak luput menceritakan asal usul tanah kelahirannya yang nun jauh di seberang dalam berbagai ragam kisah yang unik yang termaktub dalam berbagai kitab para nabi-nabi / pujangga sesudahnya.
Wallaahu Alam Bishshowab.
Jadi seandainya seluruh penduduk dunia ini disuruh tinggal di bumi Nuswantoro ini maka mereka akan “betah” dan merasa tidak asing, mengapa ? jawabnya ya karena sebetulnya Indonesia terutama tanah jawa ini merupakan ‘MOTHER HOME” city untuk seluruh ummatnya Nabi Adam AS.
Kalaupun ada yang mengklaim bahwasanya Bani Israel itu adanya hanya di negeri Arab, itu juga nggak salah, karena nenek moyang kita juga menyebar kesana. Tapi kalau kita minder dan merasa sebagai bangsa yang terbelakang maka jawabannya nanti dulu…
Karena kitalah sesungguhnya RAS PALING UNGGUL diseluruh dunia ini.
Kadang dengan kecerdasan kita yang MasyaAllah menjadikan kita saling menyalahkan satu dengan yang lainnya. Saling beradu mulut, adu gengsi, dan seterusnya. Dan tidak akan diketemukan dinegeri manapun dimuka bumi ini kecuali Indonesia.
Itulah ciri negeri para FILSAFAT yang “ADA” dan “BERADA” sebelum negeri-negeri “Teknologi” maupun negeri KEYAKINAN” saling bermunculan di bumi ini.
Di dalam Mitologi Jawa diceritakan bahwa salah satu leluhur Bangsa Sunda (Jawa) adalah Batara Brahma atau Sri Maharaja Sunda, yang bermukim di Gunung Mah…era.
Selain itu, nama Batara Brahma, juga terdapat di dalam Silsilah Babad Tanah Jawi.
Di dalam Silsilah itu, bermula dari Nabi Adam yang berputera Nabi Syits, kemudian Nabi Syits menurunkan Sang Hyang Nur Cahya, yang menurunkan Sang Hyang Nur Rasa. Sang Hyang Nur Rasa kemudian menurunkan Sang Hyang Wenang, yang menurunkan Sang Hyang Tunggal. Dan Sang Hyang Tunggal, kemudian menurunkan Batara Guru, yang menurunkan Batara Brahma.
Berdasarkan pemahaman dari naskah-naskah kuno bangsa Jawa, Batara Brahma merupakan leluhur dari raja-raja di tanah Jawa.
kemungkinan nabi Sis A.S adlh nabi syit..
Dalam bahasa Jawi Kuno, arti jawa adalah moral atau akhlaq, maka dalam percakapan sehari-hari apabila dikatakan seseorang dikatakan : “ora jowo” berarti “tidak punya akhlaq atau tidak punya sopan santun”,
Menurut “mitologi jawa” yang telah menjadi cerita turun temurun, bahwa asal usul bangsa Jawa adalah keturunan BRAHMA DAN DEWI SARASWATI dimana salah satu keturunannya yang sangat terkenal dikalangan Guru Hindustan (India) dan Guru Budha (Cina) adalah Bethara Guru Janabadra yang mengajarkan “ILMU KEJAWEN”. Sejatinya “Ilmu Kejawen” adalah “Ilmu Akhlaq” yang diajarkan Nabi Ibrahim AS yang disebut dalam Alqur’an “Millatu Ibrahim” dan disempurnakan oleh Nabi Muhammad SAW dalam wujud Alqur’an dengan “BAHASA ASLI (ARAB)”, dengan pernyataannya “tidaklah aku diutus, kecuali menyempurnakan akhlaq”.
Dalam buku kisah perjalanan Guru Hindustan di India maupun Guru Budha di Cina, mereka menyatakan sama2 belajar “Ilmu Kejawen” kepada Guru Janabadra dan mengembangkan “Ilmu Kejawen” ini dengan nama sesuai dengan asal mereka masing2, di India mereka namakan “Ajaran Hindu”, di Cina mereka namakan “Ajaran Budha”.dan ditimur tengah Islam Dalam sebuah riset terhadap kitab suci Hindu, Budha ,Injil dan Alqur’an, ternyata tokoh BRAHMA sebenarnya adalah NABI IBRAHIM, sedang DEWI SARASWATI adalah DEWI SARAH yang menurunkan bangsa2 selain ARAB. sedangkan dalam bahasa Ibrani ABRAHAM.,
#Brahma adalah Nabi Ibrahim
terkadang merupakan peristiwa sejarah. Akan tetapi, peristiwa tersebut menjadi kabur, ketika kejadiannya di lebih-lebihkan dari kenyataan yang ada.
Mitos Brahma sebagai leluhur bangsa-bangsa di Nusantara, boleh jadi merupakan peristiwa sejarah, yakni mengenai kedatangan Nabi Ibrahim untuk berdakwah, dimana kemudian beliau beristeri Siti Qanturah (Qatura/Keturah), yang kelak akan menjadi leluhur Bani Jawi (Melayu Deutro).
Dan kita telah sama pahami bahwa, Nabi Ibrahim berasal dari bangsa ‘Ibriyah, kata ‘Ibriyah berasal dari ‘ain, ba, ra atau ‘abara yang berarti menyeberang. Nama Ibra-him (alif ba ra-ha ya mim), merupakan asal dari nama Brahma (ba ra-ha mim).
Jadikan semua perbedaan yang ada ini sebagai satu kekuatan nasional yang dahsyat untuk membangun jati diri bangsa ini menggapai mercusuar dunia yang tidak lama lagi ada dihadapan kita.
ingatlah wahai kaum bani jawi! dulu kamu pernah jaya. Kini ibumu Keturah telah memanggilmu.
Baiklah aku mengalah, dengarkan lagi ceritaku sekedar usaha menyadarkan, wahai bani jawi ….. carilah tentang siapa dirimu? dari mana kamu berasal? ini semua aku lakukan agar kamu teringat kembali akan asal-usulmu ….. aku menangis meraung-meraung melihat kamu tertidur bagaikan mayat …. ya bagaikan mayat berjalan.
Bangunlah dari tidurmu, jika kamu bangun aku percaya pasti kamu akan ingat akan“hirup” dan “ngahuripkeun” tali Allah, itulah keadaanmu dulu mengemban amanah leluhur kita nabi ibrahim a.s. …. itulah janjimu “hidup” di dunia ini, jika keadaanmu telah “hidup” kamu akan seperti nama ibumu Keturah yg selalu harum mewangi selamanya ……
WASIAT TERAHASIA NABI IBRAHIM A.S.
Nb ibrahim a.s. bapak para nabi, mempunyai 3 (tiga) istri yaitu Siti Sarah, Siti Hajar dan Siti Qanturah (Qatura/Keturah). Sarah melahirkan Ishak (Isaac), Hajar (Hagar) melahirkan Ismail (Ishmael) dan Keturah melahirkan 6 (enam) org anak yaitu Zimran, Jakshan, Medan, Midian, Ishbak dan Shuah.
“Now the sons of Keturah, Abraham’s wife:she bare Zimran, and Jokshan, and Medan, and Midian, and Ishbak, and Shuah. And the sons of Jokshan; Sheba, and Dedan.” (Genesis 1:32)
Silsilah  Bani Jawi

Dari istri Keturah lahir bani jawi, agama jawi adalah agama nabi Ibrahim a.s. dan dari sinilah kelak akan lahir SP/RA/al-mahdi.
Fitnah telah terjadi thdp istri2 nb Ibrahim a.s., hanya Sarah sj yg disebut istri. sedangkan Hajar dan Keturah disebut gundik. Rahasia terbuka, ternyata Siti Hajar yg difitnah sbg budak ternyata adalah putri Firaun yg dihadiahkan kpd Nabi Ibrahim a.s. untuk menebus rasa bersalah Firaun ketika berkali2 ingin memperkosa Siti Sarah semasa nb Ibrahim a.s. & Siti Sarah dalam tahanan. Dengan kuasa Allah swt setiap kali Firaun datang hendak berbuat senonoh memperkosa Siti Sarah, perbuatannya selalu terhalang secara aneh berkat doa nb Ibrahim a.s.. Dari situlah baru Firaun sadar bahwa nb Ibrahim bukanlah orang sembarangan, beliau orang suci yg harus dihormati. Akibat rasa bersalah yg teramat sangat maka bukan saja Firaun membebaskan kedua2nya tetapi malah menghadiahkan kpd mereka dgn seorang perempuan muda yg tertutup wajahnya sbg “kifarat” dan hadiah kpd Nb Ibrahim. Rahasia perempuan muda ini terbongkar ketika berjalan pulang dimana nb Ibrahim membuka tutup kepala perempuan itu sambil mempertanyakan asal-usulnya. Alangkah terkejutnya Nb Ibrahim dan Siti Sarah mendengar pengakuan bahwa dia adalah anak perempuan Firaun, dia seorang putri raja agung. Tersentuh hati nb Ibrahim sambil berucap rasa syukur kpd Allah swt yg hendak berkehendak menjaga keturunan sebaik-baiknya.
Jadi keturunan nb Ibrahim yg bernama Ismail yg turun kpd nb Muhammad saw adalah keturunan raja dari raja yg agung Firaun yg pengaruhnya melewati Anatolia dan Kanaan ketika itu (Firaun ini berbeda dgn Firaun pd jaman nb Musa, karena Firaun ini hidup lebih lama dari Ramses II karena sejaman dgn Nb Ibrahim a.s.).
Pada jaman nb Ibrahim tdk ada bangsa yg disebut sbg Yahudi dan sesungguhnya nb Ibrahim bukanlah seorang Yahudi, beliau berasal dari satu kaum purba yg sejaman dgn bangsa Hittites yg telah raib dan bangsa misteri di mesir (Firaun tadi) yg mungkin mewarisi rahasia piramid  dan teknologi canggih zaman itu kpd bangsa Qibti yg menjadi pemerintah setelah itu termasuk Ramses II di jaman nb musa a.s.
Al-Qur’an surah Ali Imran 65-68 :
“Wahai ahli-ahli kitab! mengapa kamu berani berbantah-bantahan tentang hal Ibrahim, padahal Taurat dan Injil tidak diturunkan melainkan sesudah Ibrahim, apakah kamu tidak berfikir?
Beginilah kamu, kamu ini bantah-bantahan ttg hal yg kamu ketahui, maka kenapa kamu bantah membantah ttg hal yg tidak kamu ketahui? Allah mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui. Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan seorang Nasrani, akan tetapi dia adalah seorang yg lurus lagi berserah diri dan sekali-sekali bukanlah dia termasuk golongan orang-orang musrik
Siapakah istri ke-3 yg bernm Keturah yg melahirkan bangsa Mala? atau bani Jawi?
Didalam mitologi jawa, diceritakan bahwa salah satu leluhur bangsa sunda (jawa) adalah Batara Brahma atau Sri Maharaja Sunda yg bermukim di Gunung Mahera.
(Mala itu artinya gunung? bukankah Walwatika & saelendra juga yg dimaksud adalah orang2 gunung? ia ada dimana? ada di tanah nusantara ini?)
.
Kitab al-kamil fial tarikh karya ibnu athir, menyatakan bahwa bani jawi (bangsa sunda, jawa, melayu sumatera, bugis ….. dsb) adalah keturunan nabi ibrahim a.s.
Bani Jawi sbg keturunan nb ibrahim semakin nyata ketika baru2 ini penelitian prof. Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) mendapatkan data bahwa di dalam DNA melayu tdp 27% variant mediterranaen (merupakan DNA bangsa2 EURO-semetik). Variant mediterranaen sendiri tdpt juga dalam DNA keturunan nb ibrahim yg lain spt pd bangsa arab dan bani israil.
BRAHMA ADALAH NB IBRAHIM? . mitos brahma sbg leluhur bangsa2 di nusantara boleh jadi merupakan peristiwa sejarah yakni mengenai kedatangan nb ibrahim untuk berdakwah, dimana kemudian beliau beristri Siti Qanturah (Qatura/Keturah) yg kelak akan menjadi leluhur bani jawi.
Nb Ibrahim berasal dari bangsa ibriyah atau ‘abara yg berarti menyebrang, nama ibrahim merupakan asal dari nama brahma. Beberapa fakta :
# nb ibrahim memiliki istri bernama sara, sementara brahma pasangannya bernama Saraswati.
# nb Ibrahim hampir mengorbankan anak sulungnya Ismail, sementara brahma terhadap anak sulungnya atharva.
# brahma perlambang monotheisme yaitu keyakinan kpd TYME (brhaman), sementara itu nb Ibrahim adalah rasul yg mengajarkan ke esaan Allah.
# nb ibrahim mendirikan baitullah (ka’bah) di Bakkah (Makkah), sementara brahma membangun rumah tuhan agar tuhan di ingat di sana.
Suku jawa sdh sejak dulu menganut monotheisme spt keyakinan adanya Sang Hyang Widhi atau sangkan paraning dumadi. Selain suku jawa pemahaman monotheisme juga tdpt di dalam masyarakat sunda kuno. hal ini bisa kita jumpai pd keyakinan sunda wiwitan mereka meyakini adanya Allah Yang Maha Kuasa yg dilambangkan dgn ucapan bahasa “nu ngersakeun” atau disebut juga Sang Hyang Keresa.
Adalah wajar mayoritas bani jawi menerima islam sbg penyempurna ajaran monotheisme (tauhid) yg dibawa leluhur nb Ibrahim a.s.
Kita telusuri bait 28 kitab Musarar Jayabaya
“Prabu tusing waliyullah, kadhatone pan kalih, ing mekah ingkang satunggal, tanah jawi kang sawiji ……………….”
(raja utusan waliyullah berkedaton dua di mekah yg pertama, tanah jawi yg satu ….)
Mungkin cucu cicit gadis misteri Kuturah ini tadi ada di situ? Bangsa Keturah telah bersatu di tanah jawa di tanah yg dijanjikan “the land of the east”. Akan tetapi apakah mrk masih teringat akan amanat nb Ibrahim a.s.?
ajaran Ibrahim janganlah dilupakan, bangsa ini telah lupa ingatan ……………!
wahai bani jawi cobalah ingat2 lagi amanah wasiat terahasia nb Ibrahim, dengarkan !
saat detik-detik nb ibrahim akan menutup mata terakhir! Beliau mengumpulkan anak2 Keturah ……………………..
“Abraham took another wife, whose name was Keturah.She bore him Zimran, Jokshan, Medan, Midian, Ishbak and Shuah.Jokshan was the father of Sheba and Dedan; the descendants of Dedan were the Asshurites, the Letushites and the Leummites.The sons of Midian were Ephah, Epher, Hanoch, Abida and Eldaah. All these were descendants of Keturah.” (Genesis 25:1-4) 
Nb Ibrahim pun memanggil anak2nya dari Keturah, zimra, jukshan, madyan, ishbak, medan dan shuah pun mengelilingi ayahnda yg sudah sepuh. Mereka semua sudah melewati usia remaja dan tumbuh sbg anak2 yg kuat dan cerdas menuruni kehebatan bapak mereka serta sifat tenang siti keturah wanita misteri dari timur. Nb Ibrahim berpesan kpd mereka suatu PESAN YG TERAMAT PENTING. kelihatan satu persatu air mata mengalir ke pipi pada wajah anak2nya.
Nabi Ibrahim a.s. menjelang menunggu dijemput oleh malaikat maut, terkenang akan masa lalu yg telah ia lalui, dalam hati nb Ibrahim amat bersyukur kpd Allah swt karena memberikan anugrah yg berlimpah2 selepas kehamilan Sarah istri pertama yg sekian lama tidak melahirkan anak dan nyaris dianggap mandul (QS Hud :72).
Ketenangan lebih terasa di wajah nb Ibrahim setelah Siti Sarah tidak lagi menunjukan perasaan cemburu kpd siti Hajar dan anaknya Ismail. Semua misi dan perintah Allah swt telah dijalankan dgn tabah dan bijaksana, seperti berjalan melitasi empayar firaun kuno (Allah swt menakdirkan beliau bertemu dgn istri keduanya yaitu siti Hajar), perdebatan dgn raja Namrud (nimrod), peristiwa di bakar api besar, peristiwa hijrahnya siti Hajar dgn Nb Ismail serta perintah mengorbankan anaknya.
Di saat-saat ajan sudah dekat, Allah swt pun mewahyukan kpdnya untuk melaksanakan satu misi penting sebelum menutup mata di dunia fana ini. SATU MISI TERAHASIA yg hanya terungkap dalam munuskrip kuno yg dicari-cari, yang tersembunyi ………….
“Jika itu yg Allah swt perintahkan kpd ayahanda, kami sanggup melaksanakan, semoga Allah swt memberkati kita semua dengan rahmat dan kasih sayangNya” 
Nb Ibrahim tersentak dari lamunannya takkala mendengar seorang anaknya berkata demikian. Lega hati nb Ibrahim demi mendengar kata2 anak2nya, satu persatu menyatakan KESANGGUPANNYA melaksanakan perintah Allah swt, maka Nb Ibrahim pun bangkit dari tempat duduknya. Beliau kelihatan MENGAMBIL SESUATU …… anak2nya berpandangan satu sama lainnya. APA YG INGIN DILAKUKAN OLEH AYAHNDA MEREKA?
“Abraham left everything he owned to Isaac.But while he was still living, he gave gifts to the sons of his wife and sent them away from his son Isaac to the land of the east” (Genesis 25:5-6)
Nb Ibrahim pun MEMBERIKAN SESUATU yg amat BERHARGA kepada anak2nya, SESUATU YG MENJADI RAHASIA KPD KETURUNAN KETURAH. KUNCI-KUNCI RAHASIA PERMATA-EMAS atau MEWARISKAN PUSAKA (KERIS) juga sebagai tanda menunjukan mrk adalah keturunan nb Ibrahim “patriach” bertaraf rasul yg bergelar kekasih Allah swt. RAHASIA YG DICARI-CARI DIBURU DAN DI IDAM2KAN KAWAN DAN LAWAN.
Musarar Jayabaya (asmarandana) no.10.
Ecis wesi udharati, ing tembe ana maulana, pan cucu rasul jatine, alunga mring tanah jawa, nggawa ecis punika, kinarya dhuwung puniku, dadi punden bekel jawa”
(sejata pusaka keris berguna untuk mengatasi masalah, kelak kemudian hari ada maulana, masih cucu rasul yg mengembara sampai ke pulau jawa membawa pusaka tsb kelak menjadi cikal bakal tanah jawa)
“…sent them away from his son Isaac to the land of the east.” (Genesis 25:6 New International Version)
maka mereka anak2 Keturah bergerak ke arah timur …
melintasi padang pasir dan kota-kota Akkadia-Babilon, di suatu tempat mereka pun berhenti dan membincangkan sesuatu, melaksanakan perintah Allah swt yg diwariskan oleh ayahnda mereka dibaca kembali satu persatu. mereka pun berdiskusi dan kelihatannya mereka berpencar menjadi dua.
Diatas adalah petikan dari kitab kejadian dan kitab injil yg merupakan penyimpanan rahasia terbesar berkenaan satu bangsa yg berkerak ke timur dunia bagi pengembangan keturunan manusia seperti yg diperintahkan Allah swt.
Bangsa terahasia inilah yg merupakan PEMEGANG RAHASIA AKHIR JAMAN, SEKALIGUS YG MENJADI SUMBER ALTER TERAHASIA BANGSA MISTERI.
Apakah yg dimaksud ALTER?
alter (kemampuan spritual luar biasa yg menakjubkan) selalu tersembunyi dibelakang personaliti utama yg membayang2i alter2 tersembunyi di belakang personaliti utama yg membayangi alter2 tadi. ttp apabila subyek berada dalam keadaan tertentu dimana personaliti utama tidak mampu menangani, alter ini akan tiba2 muncul dan bereaksi (menakjubkan), maka subyek td akan berubah menjadi alter lain berbeda dari alter utama (personaliti utama). Alter inilah yg tersembunyi didalam setiap orang bani jawi YANG KENAL DIRINYA, ASAL USULNYA DAN SIAPA DIRINYA YG SEBENARNYA?
Kini mereka keturunan Keturah telah sampai ditempat yg dimaksud, mereka bertemu kembali dan berpeluk-pelukan dan merayakan kemenangannya telah menemukan benua yg dijanjikan. Kerena kelelahan mereka tertidur panjang, istirahat dengan lelapnya. tanpa ada yang mengganggu. bangsa yg hilang tetap tersembunyi. AJARAN IBRAHIM MAKIN BANYK DILUPAKAN, TIADA SIAPA LAGI YG MENGETAHUI TTG TUHAN YG MAHA ESA ………
Akan tetapi generasi bangsa jawi yg tumbuh tetap mencari Tuhan di tanah Jawi, datanglah Hindu, Budha, Islam ….. telah menemui sesuatu yg hilang sejak ribuan tahun silam, mengingatkan wahyu warisan dari ayahnda nabi Ibrahim a.s. …maka tdk heranlah klo masyarakt Indonesia menerima islam karena nenek moyang kita mengajarkan MONOTAISME…
Kemudian datang UJIAN …… datang imperalis Portugis, Belanda, Inggris …… nusantara sebagai bangsa Mala yg dulunya bersatu telah cerai berai terbelah belah ………
Dalam bait Uga Wangsit Siliwangi:”Mingkin hareup mingkin hareup, loba buta nu baruta, naritah deui nyembah berhala. Laju bubuntut salah nu ngatur, panarat pabeulit dina cacadan; da nu ngawalukuna lain jalma tukang tani. Nya karuhan: taraté hépé sawaréh, kembang kapas hapa buahna; buah paré loba nu teu asup kana aseupan. Da bonganan, nu ngebonna tukang barohong; nu tanina ngan wungkul jangji; nu palinter loba teuing, ngan pinterna kabalinger.”
  • ”Semakin maju semakin banyak penguasa yang buta tuli, memerintah sambil menyembah berhala. Lalu anak-anak muda salah pergaulan, aturan hanya menjadi bahan omong­an, karena yang membuatnya bukan orang yang mengerti aturan itu sendiri. Sudah pasti: bunga teratai hampa sebagian, bunga kapas kosong buahnya, buah pare banyak yang tidak masuk kukusan. Sebab yang berjanjinya banyak tukang bohong, semua diberangus janji-janji belaka, terlalu banyak orang pintar, tapi pintar keblinger.”
Mangan ora mangan asal kumpul katanya setelah di jajah oleh imperalis, menjadi bangsa yg tidak bersemangat. Layu …
Dimanakah alter terahasia bangsa jawi? dimana?
Bangsa terbaik, agama terbaik …… apabila bangsa ini menghayati agama sendiri, maka akan terangkatlah ALTER TERAHASIA BANGSA JAWI.
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal” (Al Hujuraat : 13.)
“..Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan [768] yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.(Q.S Ar-Ra’d: 11)
Bagi orang-orang yang memenuhi seruan Tuhannya, (disediakan) pembalasan yang baik. Dan orang-orang yang tidak memenuhi seruan Tuhan, sekiranya mereka mempunyai semua (kekayaan) yang ada di bumi dan (ditambah) sebanyak isi bumi itu lagi besertanya, niscaya mereka akan menebus dirinya dengan kekayaan itu. Orang-orang itu disediakan baginya hisab yang buruk dan tempat kediaman mereka ialah Jahanam dan itulah seburuk-buruk tempat kediaman.(Q.S.Ar-Ra’d :18)
Adakah orang yang mengetahui bahwasanya apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itu benar sama dengan orang yang buta? Hanyalah orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran,.(Q.S.Ar-Ra’d :19)
yaitu) orang-orang yang memenuhi janji Allah dan tidak merusak perjanjian..(Q.S.Ar-Ra’d :20)
“Hanya bagi Allah-lah (hak mengabulkan) do`a yang benar. Dan berhala-berhala yang mereka sembah selain Allah tidak dapat memperkenankan sesuatupun bagi mereka, melainkan seperti orang yang membukakan kedua telapak tangannya ke dalam air supaya sampai air ke mulutnya, padahal air itu tidak dapat sampai ke mulutnya [769]. Dan do`a (ibadat) orang-orang kafir itu, hanyalah sia-sia belaka…(Q.S.Ar-Ra’d :14)
Q.S.Al-Baqarah(2):213:”Manusia itu adalah umat yang satu. (setelah timbul perselisihan), maka Allah mengutus para nabi, sebagai pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka Kitab yang benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Tidaklah berselisih tentang Kitab itu melainkan orang yang telah didatangkan kepada mereka Kitab, yaitu setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, karena dengki antara mereka sendiri. Maka Allah memberi petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal yang mereka perselisihkann itu dengan kehendak-Nya. Dan Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus.”
Q.S.AL-Maaidah(5):48 :”Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Qur`an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian [421] terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu [422], Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat(saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu
bila bangsa ini ditata dgn baik dgn hukum ilahi dan benar dengan dilandasi Kerjasama,Toleransi dan damai. …maka jayalah negri ini…
Asal kata Nama Indonesia
mungkin masih ada yang penasaran tentang asal kata nama INDONESIA…
Catatan masa lalu menyebut kepulauan di antara Indocina dan Australia dengan aneka nama.
Kronik-kronik bangsa Tionghoa menyebut kawasan ini sebagai Nan-hai (“Kepulauan Laut Selatan”).
Berbagai catatan kuno bangsa India menamai kepulauan ini Dwipantara (Kepulauan Tanah Seberang), nama yang diturunkan dari kata Sansekerta dwipa (pulau) dan antara (luar, seberang). Kisah Ramayana karya pujangga Walmiki menceritakan pencarian terhadap Sinta, istri Rama yang diculik Rahwana, sampai ke Suwarnadwipa (“Pulau Emas”, diperkirakan Pulau Sumatera sekarang) yang terletak di Kepulauan Dwipantara.
Bangsa Arab menyebut wilayah kepulauan itu sebagai Jaza’ir al-Jawi (Kepulauan Jawa). Nama Latin untuk kemenyan, benzoe, berasal dari nama bahasa Arab, luban jawi (“kemenyan Jawa”), sebab para pedagang Arab memperoleh kemenyan dari batang pohon Styrax sumatrana yang dahulu hanya tumbuh di Sumatera. Sampai hari ini jemaah haji kita masih sering dipanggil ”orang Jawa” oleh orang Arab, termasuk untuk orang Indonesia dari luar Jawa sekali pun. Dalam bahasa Arab juga dikenal nama-nama Samathrah (Sumatera), Sholibis (Pulau Sulawesi), dan Sundah (Sunda) yang disebut kulluh Jawi (“semuanya Jawa”).
Bangsa-bangsa Eropa yang pertama kali datang beranggapan bahwa Asia hanya terdiri dari orang Arab, Persia, India, dan Tiongkok. Bagi mereka, daerah yang terbentang luas antara Persia dan Tiongkok semuanya adalah Hindia. Jazirah Asia Selatan mereka sebut ”Hindia Muka” dan daratan Asia Tenggara dinamai ”Hindia Belakang”, sementara kepulauan ini memperoleh nama Kepulauan Hindia (Indische Archipel, Indian Archipelago, l’Archipel Indien) atau Hindia Timur (Oost Indie, East Indies, Indes Orientales). Nama lain yang kelak juga dipakai adalah ”Kepulauan Melayu” (Maleische Archipel, Malay Archipelago, l’Archipel Malais).
Unit politik yang berada di bawah jajahan Belanda memiliki nama resmi Nederlandsch-Indie (Hindia-Belanda). Pemerintah pendudukan Jepang 1942-1945 memakai istilah To-Indo (Hindia Timur) untuk menyebut wilayah taklukannya di kepulauan ini.
Eduard Douwes Dekker (1820-1887), yang dikenal dengan nama samaran Multatuli, pernah memakai nama yang spesifik untuk menyebutkan kepulauan Indonesia, yaitu Insulinde, yang artinya juga ”Kepulauan Hindia” (dalam bahasa Latin insula berarti pulau). Nama Insulinde ini selanjutnya kurang populer, walau pernah menjadi nama surat kabar dan organisasi pergerakan di awal abad ke-20.
Pada tahun 1847 di Singapura terbit sebuah majalah ilmiah tahunan, Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia (JIAEA), yang dikelola oleh James Richardson Logan (1819-1869), seorang Skotlandia yang meraih sarjana hukum dari Universitas Edinburgh. Kemudian pada tahun 1849 seorang ahli etnologi bangsa Inggris, George Samuel Windsor Earl (1813-1865), menggabungkan diri sebagai redaksi majalah JIAEA.
Dalam JIAEA volume IV tahun 1850, halaman 66-74, Earl menulis artikel On the Leading Characteristics of the Papuan, Australian and Malay-Polynesian Nations. Dalam artikelnya itu Earl menegaskan bahwa sudah tiba saatnya bagi penduduk Kepulauan Hindia atau Kepulauan Melayu untuk memiliki nama khas (a distinctive name), sebab nama Hindia tidaklah tepat dan sering rancu dengan penyebutan India yang lain. Earl mengajukan dua pilihan nama: Indunesia atau Malayunesia (nesos dalam bahasa Yunani berarti pulau).

Periode Masa Kenabian

REVISI Periode KENABIAN?

Di kalangan Rohaniawan saat ini, masih banyak yang percaya bahwa awal dari kenabian, paling lama sekitar 6.000 SM, atau 8.000 tahun yang lalu. Sebagaimana pendapat, seorang agamawan dari Irlandia, yang bernama James Ussher, yang berpendapat kemunculan Nabi Adam terjadi pada sekitar tahun 4.004 SM.
Selain itu seorang Sejarawan, yang bernama Josephus, menyatakan bahwa manusia pertama itu muncul pada sekitar tahun 5.411 SM, sementara seorang ilmuan, bernama ‘Adil Thaha Yunus, memperkirakan Nabi Adam muncul pada sekitar 5.872 SM.
Pendapat ketiga orang ini, jelas sangat bertentangan dengan fakta-fakta ilmiah. Jika kita, membuka lembaran sejarah, di India pada 6.000 SM – 7.000 SM, sudah ada Peradaban Lembah Sungai Indus. Di Iran pada 7.000 SM, manusia telah mengenal almunium. Di Cina pada 7.000 SM, manusia sudah mengenal bercocok tanam. Dan di Indonesia, tahun 6.000 SM, Barus telah didiami manusia.
Nampaknya, sudah saatnya bagi kita, untuk meninjau kembali masa kehidupan Para Nabi. Hal ini dikarenakan berdasarkan fakta-fakta ilmiah yang ada, awal kenabian ternyata sudah berlangsung sangat lama, yakni masa Pra Sejarah, puluhan ribu tahun yang silam.
Masa Hidup Nabi Adam
Berdasarkan fakta ilmiah, keberadaan manusia diperkirakan telah ada sebelum 200.000 tahun yang lalu, bahkan ada pendapat yang mengatakan, umat manusia telah ada sejak jutaan tahun yang lalu. Hal ini didukung beberapa penemuan arkeologis, sebagai berikut :
1. Didekat sungai Omo, Ethiopia (Afrika Timur), ditemukan kerangka Homo Sapiens (manusia modern) tertua, yang berusia 195.000 tahun.
2. Pada tahun1865 di pertambangan Abbey Nevada USA, ditemukan dalam satu gumpalan bijih logam berbentuk skrup besi sepanjang 2 inci (= 5 cm). Benda hasil karya manusia ini, telah ber-oksidasi dan meninggalkan bentuk fosil, yang diperkirakan berusia jutaan tahun.
3. Di Desa Schondorf Austria di-temukan besi bentuk kubus (panjang dan lebar kurang dari 1 cm)di dalam gumpalan batu-bara yang pecah. Kubus ini beralur disekelilingnya dan tepi alurnya rata. Benda ini seolah – olah merupakan bagian dari peralatan mesin, dan diperkirakan ber-umur jutaan tahun (silahkan baca : Teori Darwin, Nabi Adam dan Piramid Giza dan MISTERI ARKEOLOGIS, di tengah PUING reruntuhan TEORI EVOLUSI ).
Dari fakta-fakta ilmiah di atas, pendapat yang menyatakan keberadaan Nabi Adam adalah pada sekitar 8.000 tahun yang lalu, nampaknya sudah tidak relevan lagi. Nabi Adam sebagai leluhur semua umat manusia di bumi, setidaknya telah ada di bumi, sejak sebelum 200.000 tahun yang lalu.

Masa Hidup Nabi Idris
Beberapa sejarawan ada yang mengidentifikasikan Nabi Idris, sebagai Akhnukh (Enoch), yang menurut mereka diperkirakan masa kehidupannya, pada sekitar tahun 4.500 SM. Selain itu ada juga yang memperkirakan masa hidup beliau, pada sekitar tahun 4.350 SM – 4.250 SM.
Namun, sepertinya kita harus meninjau kembali masa kehidupan beliau. Berdasarkan temuan arkeologis berupa Huruf Hieroglyph, diketahui bahwa pada masa Mesir Purba ada seseorang yang membawa ajaran Tauhid, yang dikenal dengan nama Oziris. Menurut Syaikh Thanthawi Jauhari, Oziris tidak lain adalah Nabi Idris.
Berdasarkan masa Peradaban Mesir Purba, yang dihitung dari saat berdirinya Piramid Cheops, diperkirakan masa kehidupan Nabi Idris, adalah sebelum 70.000 tahun yang lalu, yang oleh para sejarawan di anggap sebagai periode zaman Pra Sejarah (silahkan baca : Misteri HURUF HIEROGLYPH, mengungkap Kisah NABI IDRIS, dalam Peradaban MESIR PURBA?).
Masa Hidup Nabi Nuh
Nabi Nuh, menurut sebagian Rohaniawan, memiliki nama lengkap Nabi Nuh bin Lamak (Lamech) bin Matusyalah (Mathuselah) bin Akhnukh (Enoch atau Nabi Idris) bin Yarid (Jared) bin Mahla’il (Mahalaleel) bin Qinan (Cainan) bin Anusy (Enos) bin Nabi Syits (Seth) bin Nabi Adam, hal ini bermakna jarak antara Nabi Nuh dengan leluhur umat manusia (Nabi Adam), tidaklah begitu jauh hanya berjarak sekitar 9 generasi, benarkah demikian ?
Keberadaan Nabi Nuh tidak lepas dengan peristiwa global, banjir Nuh, yang melanda seluruh dunia. Para sejarawan klasik memperkirakan, peristiwa bencana itu terjadi pada sekitar tahun 3.000 SM. Akan tetapi, sepertinya kita harus me-revisi tahun kejadian bencana Nuh tersebut. Hal ini dikarenakan, pada sekitar masa 3.000 SM, tidak ditemukan fakta-fakta ilmiah, yang memberi petunjuk pernah terjadi Banjir Besar di permukaan bumi.
Berdasarkan temuan Geologi, ternyata peristiwa tersebut terjadi pada sekitar 13.000 tahun yang lalu, dan ini semakin diperkuat dengan temuan arkeologis, berupa Patung Sphinx di Mesir (silahkan baca : Patung Spinx, bukti arkeologis bencana Nuh 13.000 tahun yang silam dan Kapal Nabi Nuh, Misteri Sejarah Peradaban Manusia). Dengan demikian, masa kehidupan Nabi Nuh, ribuan tahun lebih tua dari yang kita pahami selama ini.
Ditemukannya temuan-temuan ilmiah, yang memberi petunjuk keberadaan Para Nabi, semakin memberi keyakinan kepada kita, bahwa ajaran Tauhid (Monotheisme) adalah sumber dari semua keyakinan di dunia, sehingga tidaklah mengherankan jika ajaran Tauhid, ternyata terdapat di seluruh keyakinan besar dunia (silahkan baca : Monotheisme, warisan Syariat Nuh).
Dan sesungguhnya Kisah Para Nabi yang ada di dalam Al Qur’an, bukanlah sekedar cerita mitos atau legenda, melainkan suatu kisah nyata, yang bisa kita ambil suri teladannya, serta dapat dibuktikan secara ilmiah.

Manusia dilantik Menjadi Tuhan

Manusia Melantik Manusia Menjadi Tuhan?

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
    Puji Syukur saya panjatkan kehadirat Illahi Rabbi, karena hanya dengan kuasaNyalah saya kita semua masih diberikan kesehatan dalam beraktifitas. Shalawat dan salam juga kita panjatkan kepada Baginda Rasullullah Nabi Muhammad SAW, semoga Rahmat dan Hidayahnya melimpah sampai umat di akhir zaman.
    Artikel kali ini akan membahas tentang Nabi Isa AS, yang disebut Yesus oleh umat Nasrani,sebuah hal yang mencengangkan bagi saya, sebagai seorang Muslim mengetahui setelah mendengar ceramah dari mantan kafir Ibu Irene Handono, yang telah mengungkapkan didalam sebuah ceramahnya, yang sungguh membuat saya menjadi lebih yakin dengan kepercayaan saya saat ini sebagai Muslim.
   Disebuah kesempatan beliau mengutarakan tentang suatu fakta sejarah yang sengaja tidak diangkat kedalam kehidupan manusia bahawa sebenarnya Nabi Isa AS, diangkat menjadi Tuhan Oleh Kaisar Konstantin, pertama kali saya mendengarnya, saya langsung terhentak, Kok bisa, manusia mengangkat manusia sebagai Tuhan?
   Untuk lebih detilnya saya akan menceritakan seluk beluk sehingga Kaisar Konstantin melantik Yesus sebagai Tuhan.
    Pada Abad 325 Masehi, padahal saat itu Kaisar Konstantin belum beragama Katolik, agama dari Kontantin adalah Politismepaganisme.
   Yesus diangkat menjadi Tuhan oleh Konstantin pada acara Konsilini / Muktamar di kota Nizea diadakan pada tanggal 25 Desember 325 Masehi sehingga dikenal dengan nama Konsilinizea, dan pada saat itu Yesus belum berpredikat Tuhan, jika dicermati di dalam bibel tidak akan ditemukan ayat yang menyatakan Yesus adalah Tuhan, Bible tidak pernah menyatakan kalimat untuk yesus "Sembahlah Aku.Aku tuhanmu"
    Pada saat itu terjadi kemelut di bangsa Romawi, para pembesar Romawi mencari penyebab dari kemelut yang mereka hadapi, kemudian mereka menagarai, ternyata penyebab dari kemelut itu adalah banyaknya sesembahan yang disembah oleh rakyat mereka, sehingga tidak mampu menyatuakn Bangsa Romawi, artinya agama mereka saat itu sudah tidak kondusif lagi karena diakibatkan banyaknya sesembahan, kemudian pada saat itu Kaisar Konstantin menerima masukan dari anak buah paulus, yang mana menawarkan sebuah agama, yaitu agama Katolik, yang dianggap dapat menyederhanakan berpuluh-puluh sesembahan yang mereka sembah, diantaranya mungkin tidak asing lagi dengan nama Dewa Zeus, Dewi Aurora, Dewa Jupiter, disamping itu juga ada Dewa Mitra atau dewa Ra, yaitu Dewa Matahari.
    Pada akhirnya Kaisar Konstantin pun menyetujui usul tersebut.yaitu menjadikan Katolik sebagai agama pemersatu Imperium Romawi, perlu diketahui pada saat itu Gereja yang ada hanyalah Gereja Katolik karena pada saat itu Kristen belum pecah dalam beberapa aliran. Tetapi keinginan Kaisar Konstantin untuk menjadikan Katolik sebagai agama negara tidak dengan mudah tercapai, karena pada saat itu kepercayaan bangsa Romawi masih berupa kepercayaan Animisme Dinamisme, pada saat itu rakyat Romawi sering memperingati kelahiran dewa matahari atau dewa mitra, perayaan dirayakan setahun sekali yaitu pada saat titik balik matahari, yang bertepatan dengan tanggal 25 Desember, rakyat takut akan kehilangan acara yang mereka rayakan tiap tahun jika mereka nanti menjadi Katolik, pada saat itulah Konstantin menangkap kegelisahan rakyat dan mengumumkan kepada rakyatnya bahwa perayaan tanggal 25 Desember tidak akan  hilang justru akan dilestarikan, karena Yesus juga lahir pada tanggal 25 Desember, namun kenyataanya Yesus tidak lahir pada Tanggal 25 Desember.
   Disitulah rakyat Romawi berfikir lebih jauh, Jika Yesus lahir tanggal 25 Desember, berarti dia adalah Anak dari Dewa matahari ? hal itersebut diiyakan oleh konstantin, maka pada saat itulah berbondong-bondong rakyat Romawi masuk ke agama Katolik, dan mulai saat itu atribut-atribut dewa matahari disamakan dengan atribut Yesus, sebagai contoh, jika kita memperhatikan dibelakang patung Yesus ada terdapat bulatan, itu sebenarnya simbol dari matahari, karena mereka menganggap Yesus adalah putra dari Dewa matahari.
 
Oleh: Muhammad Alifuddin
Post: Tgl 14 April 2013 (Kamar Kost)

Indonesia

Sejarah Indonesia

Sebelum indonesia menjadi negara yang modern seperti sekarang ini, lahirnya negara indonesia pun mengalami beberapa frase.

Secara geologi, wilayah Indonesia modern (untuk kemudahan, selanjutnya disebut Nusantara) merupakan pertemuan antara tiga lempeng benua utama: Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan Lempeng Pasifik (lihat artikel Geologi Indonesia). Kepulauan Indonesia seperti yang ada saat ini terbentuk pada saat melelehnya es setelah berakhirnya Zaman Es, sekitar 10.000 tahun yang lalu.
Pada masa Pleistosen, ketika masih terhubung dengan Asia Daratan, masuklah pemukim pertama. Bukti pertama yang menunjukkan penghuni awal adalah fosil-fosil Homo erectus manusia Jawa dari masa 2 juta hingga 500.000 tahun lalu. Penemuan sisa-sisa "manusia Flores" (Homo floresiensis)[1] di Liang Bua, Flores, membuka kemungkinan masih bertahannya H. erectus hingga masa Zaman Es terakhir.[2]
Homo sapiens pertama diperkirakan masuk ke Nusantara sejak 100.000 tahun yang lalu melewati jalur pantai Asia dari Asia Barat, dan pada sekitar 60 000 sampai 70 000 tahun yang lalu telah mencapai Pulau Papua dan Australia.[3] Mereka, yang berfenotipe kulit gelap dan rambut ikal rapat, menjadi nenek moyang penduduk asli Melanesia (termasuk Papua) sekarang dan membawa kultur kapak lonjong (Paleolitikum). Gelombang pendatang berbahasa Austronesia dengan kultur Neolitikum datang secara bergelombang sejak 3000 SM dari Cina Selatan melalui Formosa dan Filipina membawa kultur beliung persegi (kebudayaan Dongson). Proses migrasi ini merupakan bagian dari pendudukan Pasifik. Kedatangan gelombang penduduk berciri Mongoloid ini cenderung ke arah barat, mendesak penduduk awal ke arah timur atau berkawin campur dengan penduduk setempat dan menjadi ciri fisik penduduk Maluku serta Nusa Tenggara. Pendatang ini membawa serta teknik-teknik pertanian, termasuk bercocok tanam padi di sawah (bukti paling lambat sejak abad ke-8 SM), beternak kerbau, pengolahan perunggu dan besi, teknik tenun ikat, praktik-praktik megalitikum, serta pemujaan roh-roh (animisme) serta benda-benda keramat (dinamisme). Pada abad pertama SM sudah terbentuk pemukiman-pemukiman serta kerajaan-kerajaan kecil, dan sangat mungkin sudah masuk pengaruh kepercayaan dari India akibat hubungan perniagaan.

Yesus DI LANTIK

Ketika Yesus Diangkat Menjadi Tuhan

Tulisan ini ditujukan khusus untuk Mr. Nunusaku. Tapi kalo yang lain mau baca, tidak ada masalah:
Pertanyaan mengenai, apakah Yesus (yang dianggap tuhan oleh orang kristen) mati disalib?
Pertanyaan ini wajar kita kemukakan karena orang kristen sangat mensakralkan tanda salib yang di situ ada tuhan mereka yang sedang disalib. Aneh memang, saat pertama melihatnya saja nalar kita akan tergelitik untuk bertanya, “Tuhan kok dibunuh dengan cara disalib?” Padahal, manusia kalau membunuh sesama manusia (seperti kasus pembunuhan Munir), orang yang membunuh akan dikejar habis-habisan. Tetapi ini tuhan yang dibunuh oleh manusia? Di mana letak kekuatan dan kemahakuasaan tuhan sehingga dia dengan mudah bisa dibunuh oleh manusia? Kalau tuhan bisa dibunuh, itu berarti dia bukan tuhan, karena tuhan akan hidup abadi dan tidak pernah mati.
Cerita mengenai penyaliban, hanya ada di kitab yang diklaim sebagai kitab suci oleh umat Kristen. Bukti-bukti sejarah tidak menunjukkan adanya kematian itu.
Mari kita review apa kata injil :
Lihat Yohannes 20: 11 – 17
(11) Tetapi Maria berdiri dekat kubur itu dan menangis. Sambil menangis ia menjenguk ke dalam kubur itu, (12) dan tampaklah olehnya dua orang malaikat berpakaian putih, yang seorang duduk di sebelah kepala dan yang lain di sebelah kaki di tempat mayat Yesus terbaring. (13) Kata malaikat-malaikat itu kepadanya: “Ibu, mengapa engkau menangis?” Jawab Maria kepada mereka: “Tuhanku telah diambil orang dan aku tidak tahu di mana Ia diletakkan.” (14) Sesudah berkata demikian ia menoleh ke belakang dan melihat Yesus berdiri di situ, tetapi ia tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus. (15) Kata Yesus kepadanya: “Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?” Maria menyangka orang itu adalah penunggu taman, lalu berkata kepada-Nya: “Tuan, jikalau tuan yang mengambil Dia, katakanlah kepadaku, di mana tuan meletakkan Dia, supaya aku dapat mengambil-Nya.” (16) Kata Yesus kepadanya: “Maria!” Maria berpaling dan berkata kepada-Nya dalam bahasa Ibrani: “Rabuni!”, artinya Guru. (17) Kata Yesus kepadanya: “Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu.”.
Sampai disini, cerita dari injil jelas menyatakan bahwa Yesus belum mati.
Mari kita telusuri cerita ini selanjutnya :
Yohanes 20 : 19:20
(19) Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: “Damai sejahtera bagi kamu!” (20) Dan sesudah berkata demikian, Ia menunjukkan tangan-Nya dan lambung-Nya kepada mereka. Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat Tuhan.
Yesus menunjukkan tangan dan lambungnya. Kenapa tangan dan lambung ?. Karena tangan itulah yg dipakukan ke tiang salib dan lambungnya yang ditusuk dengan tombak oleh tentara Romawi. (Ini pun, dengan asumsi, cerita penyaliban itu, benar adanya).
Sampai disini……, Yesus juga belum mati……..!!!.
Dan yang perlu dicatat, meskipun kita semua tahu, bahwa Yesus, dipanggil Tuhan oleh murid-muridnya setelah bangkit dari kubur. Kita juga perlu menggaris bawahi kata-kata “bangkit dari kubur” ini, karena kata-kata itu adalah kata-kata yang didramatisir sedemikian rupa oleh para penulis injil. Padahal sebenarnya, Yesus berada dalam masa penyembuhan dari luka-lukanya.
Kemana Calon Tuhan itu Menghilang selama 18 tahun??
Jadi ketika Yesus lahir, menginjak masa kanak-kanak dan remaja dia “belum menjadi Tuhan” . Dia hanyalah seorang anak manusia biasa, yg lahir dari seorang perawan.
Tapi, kita perlu merasa kasihan kepada umat Kristen, karena mereka tidak tahu ke mana “calon Tuhan mereka” pergi dari usia 12 sampai 30 tahun. Tidak ada satu pun orang Kristen yang tahu ke mana calon tuhan mereka menghilang selama 18 tahun. Tapi, menurut saya, bisa saja mereka benar-benar tidak tahu, tetapi mungkin juga mereka pura-pura tidak tahu. Sebab kalau mereka mau bertanya, mencari informasi ke mana saja calon tuhan mereka menghilang selama 18 tahun, maka mereka akan menemukan informasi tersebut. Tuhan telah menciptakan dunia ini begitu luas.
Apalagi kalau mereka, para Kristianis, mencari informasi sampai ke Tibet sana. Ke-biara-biara para Lama (pendeta Tibet) di antara puncak-puncak pegunungan tertinggi di dunia. Mereka akan mengetahui di mana dan apa saja kerja calon tuhan mereka.
Atau setidak-tidaknya, para Kristianis, dapat bertanya kepada Nicolai Notovich, seorang pengembara Rusia yang telah sampai ke salah satu biara terjauh diujung langit, yaitu dibiara Hemis, sekitar 20 mil sebelah tenggara Leh, di Tibet. Dibiara tersebut terdapat 84.000 (empat puluh enam ribu) gulungan naskah kuno, yang masih dipelihara. Diantara puluhan ribu gulungan tersebut terdapat cerita mengenai Yesus. Pendeta di biara Hemis, menceritakan kepada pengembara Rusia ini, bahwa naskah mengenai Yesus dibawa ke Tibet dari India dan Nepal. Naskah aslinya ditulis dalam bahasa Pali dan disimpan di Lhasa, ibukota Tibet. Salinan dalam bahasa Tibet nya disimpan di biara Hemis ini.
Naskah tersebut menceritakan pada ayat ke-5 bagian ke-4, menceritakan hal berikut ini :
Tidak lama setelah itu, seorang anak yang molek dilahirkan dinegeri Israel. Tuhan sendiri langsung berbicara kepada anak ini, menerangkan kurang berartinya lahiriyah, dan mulianya rohani.
Kedua orang tua anak itu miskin, dan termasuk keluarga yang terhormat karena kesalehan mereka dan mereka telah lupa akan keturunan yang mulia dibumi, me-MahaSuci-kan Sang Pencipta dan memberkahi mereka yang malang, yaitu agar mereka dianugerahi.
Anak yang diberkahi, yang kepadanya mereka berikan nama Isa, mulai membicarakan ke Esa an dan ke Tauhid an Ilahi sejak masa kanak-kanak. Ia memperingatkan orang-orang yang sesat untuk bertobat dan membersihkan dosa-dosa mereka.
Ketika Isa mencapai usia 13 tahun, yang pada usia itu bangsa Israel biasanya memungut isteri, ada yang menginginkan Isa untuk menjadi menantunya, karena diskusi-diskusinya yang menggunggah keimanan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dan karena kemasyhurannya yang sudah tersebar luas.
Ingat, Anda sedang membaca naskah kuno berbahsa Tibet, milik biara Hemis di Leh, ibu kota Ladakh, Tibet. Kita kembali sejenak ke pada naskah injil, yang menceritakan bahwa pada umur 12 tahun Yesus (= Isa), menggemparkan Bait Allah dengan diskusinya dengan para Rahib di Bait Allah tersebut. Setelah itu, Injil diam seribu bahasa mengenai Yesus, sampai muncul lagi di usia sekitar 30 tahun.
Sekarang kita lanjutkan cerita naskah di biara Hemis :
Pada waktu itu juga Isa secara rahasia telah menghilang dari rumah orang tuanya. Dia meninggalkan Yerusalem, bergabung dengan para pedangan menuju Sind. Dia berniat untuk menyempurnakan dirinya mencari pengertian mengenai Ilahi dan mempelajari hukum-hukum Budha.
Lha,….???. Misteri menghilangnya calon Tuhan umat Kristiani ini ternyata dapat dilacak di Tibet sana….!!!.
Naskah tersebut selanjutnya menceritakan bahwa:
Yesus, setelah menetap beberapa lama di Sind, melanjutkan perjalanan Ainjab. Masyarakat Ainjab yang menyembah Tuhan Jaina, memohon kepadanya, agar sudi menetap dengan mereka. Tapi Isa tetap melanjutkan perjalannya ke Jagannath di negeri Orissa, dimana tinggal Viaya-Krisnha.
Disini, Yesus diterima dengan suka cita oleh para pendeta Brahma, dan mengajaknya untuk membeca kitab Weda. Yesus berada di sekitar Jagannath, Rajagriba dan Benares, selama 6 tahun. Dia amat termasyhur dikalangan masyarakat, termasuk dikalangan kaum Waisya dan Sudra. Yesus, mempunyai musuh pertamanya dari kalangan Brahma, karena beliau mengajarkan persamaan derajat diantara umat manusia, suatu hal yg sangat ditentang oleh kaum Brahma.
Nah, para kristianis di seluruh dunia, saya anjurkan Anda belajar ke Tibet sana, untuk mengetahui kemana calon Tuhan Anda menghilang selama 18 tahun.
Kemana Yesus setelah Bangkit dari Kubur….?
Umat Kristen sangat percaya (dengan taklid buta) bahwa setelah memperlihatkan diri kepada para muridnya, Yesus diangkat ke sorga, lalu bersemayam disebelah kanan Allah. Kita tidak tahu, entah dari mana para penulis injil menyelipkan cerita dongeng ini.
Tapi sebenarnya apa yang terjadi????.
Yesus tidak mati?.., dia tetap hidup sampai usia tua dan mempunyai anak.
Setelah penampakan dirinya kepada murid-muridnya, Yesus masih menampakkan diri dibeberapa tempat dengan dalam rupa yang lain. Jangan salah menginterpretasikan kata-kata ?dengan rupa yang lain? ini, karena maksudnya dengan kata-kata tersebut bias saja benar-benar dalam bentuk atau penampilan yang lain, karena?.penyamaran?!!. Tidak ada pilihan lain bagi Yesus untuk menyelamatkan dirinya dari penangkapan musuh-musuhnya para Rabi Israel, kecuali menyamar dan mengungsi.
Beliau jelas belum mau mati. Masih ada tugas yang harus dikerjakannya, yaitu mencari domba-domba Israel yang tersesat….!!!.
Selama ini, para kristiani selalu menginterpretasikan, ?mencari domba-domba Israel yang tersesat?, dengan mengembalikan orang-orang Israel yang tersesat dari ajarat Taurat. Bukan itu saja….!!!. ?Domba-domba Israel yang tersesat benar-benar merupakan bagian bagsa Israel yang hilang. Bangsa Israel setelah ditaklukkan oleh Babilonia, diangkut ke Babilonia. Mereka menjadi budak dan budak anak-anak Nebukadnezar sampai kerajaan Persia berkuasa. (II Tawarikh- 36 : 20). Kitab Perjanjian Lama (PL) selanjutnya menceritakan bahwa akhirnya bangsa Israel ini dikembalikan ke Palestina. Tapi pertanyaannya disini adalah, apakah semua bangsa Israel yang kembali….?. Jawabannya ada dalam Kitab 2 Edras-13:29-30, yang menyatakan bahwa mereka yang tidak kembali melanjutkan pengembaraan ke Timur untuk kemudian menetap disuatu dareah yang diberi nama Asareth. Sayangnya umat Kristen dilarang membaca buku ini, karena buku termasuk buku non-kanonik. Sementara itu, buku-buku sejarah bangsa Kashmir dan Afganistan, selalu menulis bahwa bangsa Kashmir dan Afganisthan, berasal dari suku bangsa Israel. Dan lebih penting lagi adalah persamaan nama suku-suku diwilayah ini dengan nama nama yang terdapat dalam Al-Kitab. Sangat banyak…!!. Sekadar menyebut contoh, nama-nama suku di Kashmir dan Afganistan :
Suku bangsa Azri, dalam Alkitab : Azriel (1 Tawarich-5:24)
Suku bangsa Beroth, dalam Al-Kitab: Beeroth (2 Samuel 4:2)
Suku bangsa Caleb, dalam Al-Kitab : Caleb (1 Tawarikh-2:18)
Suku bangsa Dattu, dalam Al-Kitab: Dathan (Bilangan 16:1)
Suku bangsa Gabba, dalam Alkitab : Gabbai (Nehemiah 11:8)
Suku bangsa Hahput, dalam Al-Kitab : Hatipha (Nehemia-7:56)
Suku bangsa Iqqash, dalam Al-Kitab: Ikkesh (1 Tawarikh-11:28)
Suku bangsa Kanaz, Kunzru, dalam Al-Kitab: Kenaz (Hakim-hakim 3:9)
Dan masih sangat banyak persamaan nama ini, termasuk dengan di Pakistan.
Jadi, jejak suku-suku Israel yang hilang ini banyak sekali dapat ditemukan didaerah sekitar Kashmir dan Afganistan ini.
Dan…., kesinilah Yesus menghilang setelah sembuh dari luka-lukanya di tiang salib.
Banyak sekali bukti perjalan Yesus ke daerah ini direkam oleh ingatan masyarakat setempat. Rute perjalanan Yesus dari Yerusalem, adalah Damaskus, Nusyaibin, Kashan, Taxila (sekarang masuk wilayah Pakistan, tidak jauh dari perbatasan Kahsmir), Muree, Srinagar, Ashmuqam. Diwilayah-wilayah ini, Yesus di kenal dengan nama Yuz Asaf, yang artinya adalah ?Pemimpin penyembuh penyakit kusta?. Perjalanan itu dilakukan bersama ibunya Bunda Maria dan muridnya Thomas. Bunda Maria, karena tidak kuat menghadapi kesukaran dalam perjalanan, akhirnya meninggal di suatu tempat yang sekarang disebut Muree (kata ini berasal dari kata “Maria”), sekitar 30 mil dari Rawalpindi sekarang. Bunda tercinta ini, dikebumikan disuatu tempat yang dikenal dengan nama Pindi Point (Puncak Pindi), dan makamnya dinamakan Mai Mari da Asthan yang artinya tempat peristirahatan Bunda Maria.
Yesus melanjutkan perjalannya menuju Kashmir. Beliau masuk ke Kashmir melalui lembah yang sekarang dikenal sebagai Yusmarg (Padang Rumput Yesus). Daerah ini didiami oleh suku bangsa Yadu, keturunan dari 10 suku Israel. Dari sini, kearah Timur sampailah Aishmuqam, artinya Tempat Istirahat Yesus. Menurut buku Tarikh-i-Kashmir, yang ditulis dalam bahasa Persia, didapatkan cerita sebagai berikut :
Raja Gopananda kemudian memulai aktifitasnya di Lembah Kashmir….dst…dst…..
Dimasa periode itu Yusa Asaf tiba dari Palestina dan mulai mengaku dirinya Nabi di Lembah Kashmir. Dia melaksanakan tugas nya siang dan malam dan dia sangat tawakal dan suci.
Dia menyampaikan firman-firman Tuhan kepada rakyat Kashmir. Banyak sekalai orang yang insyaf dan menjadi pengikutnya. Raja memohon kepadanya untuk memimpin orang-orang Hindu ke jalan yang benar.
Baca juga catatan didalam buku kuno : Bhavisya Mahapurana, yang ditulis dalam bahasa Sanskerta pada tahun 3191, pada zaman Laukika (115 M), diceritakan bahwa pada suatu waktu Raja Shalewahin berjalan-jalan dipegunungan Voyen, dekat Srinagar, melihat seseorang yang berpakainan lain dari pada yang lain, berbaju putih dan berwajah simpatik. Dalam ayat 17-32, kita diberitahu bahwa diantara Raja dengan orang tersebut terjadi dialog sebagai berikut :
Raja Salewahin bertanya kepadanya, siapkah gerangan dia…?. Dia menjawab dengan lemah lembut : ? Saya yang dikenal dengan anak Tuhan yang lahir dari seorang perawan?. Sang Raja merasa terpesona dengan jawaban ini, kemudian orang itu melanjutkan : ?Saya mengajarkan agama bangsa Amalekit dan mengikuti prinsip-prinsip kebenaran sejati?. Sang raja bertanya kepadanya mengenai agamanya, orang itu menjawab : ? Wahai raja, saya menyeru dari negeri yang amat jauh, dimana kebenaran tidak bisa tinggal lama dan kejahatan sudah merajalela tanpa batas. Saya muncul di negeri bangsa Amalekit sebagai Masih. Melalui sayalah orang-orang berdosa dan orang-orang bersalah menderita, dan saya juga menderita ditangan-tangan mereka….?.
Selanjutnya diceritakan, bahwa Yesus akhirnya menikah dengan eorang perempuan desa yang cantik jelita, bernama Mirjan (atau Marjon), dan mempunyai keturunan. Salah seorang keturunan Yesus yang masih dapat dijumpai sampai sekarang adalah seseorang yang bernama Sahibzada Baharat Saleem, yang tinggal di kota Srinagar. Yesus atau didaerah Kahsmir, dikenal dengan nama Yus Asaf, akhirnya meninggal di Kashmir, dimakamkan di distrik Khanyar, dipusat ibukota Kashmir, Srinagar.
Jadi….?
Kepercayaan dogmatis penebusan dosa ditiang salib, adalah rekaan para murtadin ajaran Yesus. Yesus atau yang kita kenal dengan Isa Al-Masih, tidak mati ditiang salib. Tetapi beliau mengembara jauh ke Timur, seperti yang dilakukannya ketika muda selama 18 tahun dari umur 12 sampai 30 tahun.
Yesus tidak mati?!!!. Doktrin Penebusan Dosa ditiang Salib gugur?.!!!.
Cerita ini saya sadur dari buku :
Yesus Wafat di Kashmir

Karangan: Andreas Faber Kaiser
Diterbitkan pertama kali oleh : Gordon Cremonnesi, Ltd, 1977, di Great Britania.

Islam vs Kristen


Senin, 13 Februari 2012

Menjawab Tuduhan Miring Terhadap Ka’bah


Kalau ada seorang Muslim menyembah Ka’bah atau menjadikan Ka’bah sebagai sesembahannya, berarti Ia sudah murtad dan menjadi kafir. Di manapun, seorang Muslim harus menghadirkan Allah dalam hati sanubarinya.

Forum Arimatea menggelar suatu forum dialog antara teolog Muslim dan Kristiani di Gedung Kampus STEKPI, Kalibata, Jakarta Selatan, 19 Maret lalu. Hadir sebagai pembicara dalam orasi ilmiah dan dialog tersebut, antara lain: Habib Mohammad Rizieq Syihab, Lc, Ustadz Dr. Muslin Abdul Karim MA, dan Ustadz Solehan MC. Panitia penyelenggara mengatur tempat duduk peserta sedemikian rupa, di mana kelompok Nasrani duduk di bagian tengah, sedangkan kelompok Muslim ditempatkan pada sisi kiri dan kanan. Hal itu karena, mayoritas yang hadir kebanyakan dari kelompok Islam.

Yang menarik dari dialog tersebut adalah rasa kebersamaan kedua pemeluk agama (Islam-Kristen), di mana mereka sepakat untuk tidak mewarnai forum ini dengan sikap emosi atau sating menghujat satu sama lain. Peserta yang hadir, baik yang Muslim maupun Kristen / Katolik, sejak pagi hingga sore hari, duduk bersama, menjernihkan hati, akal dan pikiran untuk sama-sama mencari jalan kebenaran objektif, hakiki, dan sejati. Terlihat dari wajah yang hadir, antusiasme untuk saling mengkritisi pemahaman konsep ketuhanan dan ajaran kedua agama yang selama ini sering ditengarai menjadi salah satu pemicu konflik sosial di tataran grassroot penganut kedua agama.

Betapapun beberapa pertanyaan terdengar keras dilontarkan oleh beberapa peserta, baik Muslim maupun Kristen, terutama mengenai nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa, suasana persaudaraan masih tetap terjaga. Melalui dialog, pembicara maupun peserta dapat menyampaikan argumentasinya, atas dasar pendapatnya sendiri maupun referensi dari sejumlah buku yang dibacanya. Inti dari dialog tersebut, adalah mengajak peserta untuk menyembah hanya kepada Tuhan Yang Maha Esa, yakni Allah, yang secara jelas tercaritum di dalam kitab suci ketiga agama: Yahudi, Nasrani dan Islam, serta tidak membuat tuhan-tuhan tandingan yang memiliki kedudukan yang sama dengan kcdudukan Allah dalam kehidupan ini.

Bukankah dalam Injil, Yesus berkata: “Hukum yang terutama ialah: Dengarkanlah hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu Esa.” (Injil Markus 12:29). Atau “Kasihilah Tuhan Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budi.” (Matius 22:37). Sedangkan di dalam Al Quran jelas disebutkan, “Katakanlah: Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepadaNyasegalasesuatu…” (QS Al Ikhlas : 1-2)

Ka’bah = Berhala?
Yang menarik dari dialog ini adalah rasa ingin tahu para teolog Kristen yang besar untuk bertanya atau sekedar menguji pembicara untuk menjelaskan hal-hal yang menurutnya sangat bertentangan dan tak logis menurut konsep ketuhanan umat Nasrani. Misalnya saja, mereka mempertanyakan, kenapa umat Islam menyembah Ka’bah? Bukankah menyembah Ka’bah sama dengan menyembah batu? Atau kenapa Islam disimbolkan dengan bulan sabit? Apakah ini bentuk paganisme (keberhalaan) terhadap kebendaan? Meski ruang kebebasan berpikir dan berpendapat dalam forum ini diberikan kelonggaran, namun para penanya dari umat Nasrani tetap merasa tidak enak hati. Itulah sebabnya, mereka lebih dulu mohon maaf, bila pertanyaan yang dilontarkan dapat menyinggung perasaan umat Islam yang hadir.

Beberapa pertanyaan kritis itu dijawab oleh Habib Rizieq Syihab dengan tenang. lugas, dan tentu dengan bahasayang santun. Soai pertanyaan, kenapa Ka’bah yang dibuat dari batu dijadikan kiblat kaum Muslim” sehingga muncul tuduhan seolah-olah umat Islam menyembah batu? HabifrRizieq menjelaskan, bahwa umat Islam, kapan dan di mana pun berada, terutama saat munajat kepada Allah, makaselama hati mereka ikhlas untuk mencari Allah, tentu mereka akan mendapatkan Allah. Yang jelas, Allah tidak pernah memerintahkan kepada umat Islam untuk menyembah Ka’bah.

“Sekali lagi, Ka’bah yang terbuat dari batu sama sekali tidak disembah oleh umat Islam. Karena itu, kalau ada seorang Muslim menyembah Ka’bah dan menjadikan Ka’bah sebagai sesembahannya, demi Allah, si Muslim tadi sudah murtad, kafir, keluar dari agamanya (Islam). Karenanya sebagai Muslim, ia harus menghadirkan Allah dalam hati sanubarinya. Jadi, sekalipun menghadap Ka’bah, dia sesungguhnya hanya menyembah Allah semata, bukan kepada Ka’bah yang terbuat dari batu,” jelas Habib.

Tapi kenapa harus menghadap Ka’bah? Jawabnya sekali lagi, “karena Allah yang memerintahkan umat Islam untuk menghadap ke Ka’bah, Perludicatat, sebelum umatlslam menghadap ke Ka’bah, tidak kurang dari 16 bulan, umat Islam menghadap ke Al Baitul Maqdis, yaitu menghadap ke Masjidil Aqsa, yang dipimpin langsung oleh Nabi Muhammad SAW. Karena perintah Allah untuk menghadap Baitul Maqdis, umat Islam pun menghadap ke Baitul Maqdis. Tapi 16 bulan kemudian, umat Islam diperintahkan oleh Allah untuk berpindah arah, menghadap ke Ka’bah, Kenapa tidak ke tempat lainnya?

“Nah, inilah yang perlu diketahui,” kata Habib Rizieq, “bahwa di dalam sejarah umat manusia dan para nabi, Ka’bah yang ada saat ini dan yang disaksikan oleh umat manusia seluruh dunia, tidak lain adalah satu tempat yang dulu dibangun oleh Bapak para nabi, seorang manusia yang begitu muliadan dihormati oleh pelbagai umat beragama. Beliau adala’h Khaliluilah Ibrahim a.s. Nabi Ibrahim membangun Ka’bah, karena memang diperintahkan oleh Allah. Lalu, Ka’bah dilestarikan oleh putranya Ismail a.s hingga ke zaman Nabi Muhammad SAW, Pada saat Nabi Ibrahim, Ka’bah merupakan suatu tempat yang suci, bersih dari kemusyrikan.”

“Begitu roda sejarah berputar,” lanjut Habib Rizieq, “kemudian muncullah orang yang menyimpangkan ajaran Nabi Ibrahim yang hanif. Akhirnya mereka meletakkan berhala-berhala di sekitar Ka’bah. SampSi tiba masanya.Jahirlah Muhammad SAW sebagai keturunan dari Ismail as, untuk mengemban tugas dari Allah: membersihkan Ka’bah dari segala berhala dan kemusyrikan. Apa yang dilakukan oleh Rasulullah SAW membawa hasil yang menggembirakan, di mana seluruh berhala, baikyang ada di dalam Ka’bah maupun di luar Ka’bah, bahkan yang ada di seluruh kota suci Makkah, berhasil dihancurkan. Sampai kemudian, Ka’bah kembali pada kesuciannya dari kemusyrikan, sebagaimana permulaan Ka’bah dibangun oleh Nabi Ibrahim a.s.”

“Yang ingin saya tekankan, kenapa harus Ka’bah yang dipilih? Karena Ka’bah memiliki nilai historis yang luar biasa, yakni nilai historis seorang Bapak para Nabi, Ibrahim a.s yang diakui kenabiannya, kerasulannya, keutamaannya, dan keistimewaanya, baik oleh umat Yahudi maupun umat Nasrani, terlebih oleh umat Islam itu sendiri. Jadi, kenapa Ka’bah yang dipilih. Itu tak lain, karena keta’ziman wa taqriman, yaitu sebagai penghormatan yang diberikan oleh Allah SWT, terhadap hasil kerja Nabi Ibrahim dengan kedua tangan sucinya, juga dari hasil kerja Nabi Ismail yang menjaga dan melestarikan Ka’bah. Dan Allah menginginkan agar Ka’bah tetap suci, dan tetap bersih dari kemusyrikan sampai hari kiamat nanti.”

Jawaban tak kalah penting tentang kenapa umat Islam diperintahkan untuk menghadap Ka’bah? Menurut Ketua Front Pembela Islam ini, “Itu, agar umat Islam setiap harinya, dan setiap detik hidupnya terus memperhatikan kelestarian Ka’bah. Tegasnya, segala waktunya, tenaga dan kemampuannya dicurahkan untuk menjaga Ka’bah, sehingga tidak lagi dikotori, dan dicampuri oleh kebatilan dan kemusyrikan. Alhamdulillah 15 abad berlalu, dari zaman Nabi Muhammad SAW, sampai saat ini, tak satu pun tangan kotor yang mengisi Ka’bah dan kota Makkah dengan berhala.”

Andai Ka’bah bukan menjadi Kiblat umat Islam, apa yang terjadi? Bisa Jadi umat Islam akan kurang pengorbanan dan perhatiannya terhadap Ka’bah. “Saya bisa buktikan, dulu saat Baitul Maqdis menjadi kiblat umat Islam, maka keberadaannya selalu diperhatikan, dijaga dan dipelihara. Tapi manakala Baitul Maqdis, sudah tidak menjadi kiblat umat Islam, kenyataaan yang terjadi, perhatian umat Islam terhadap Baitul Maqdis sudah mulai berkurang. Hingga Baitul Maqdis dikuasai oleh orang lain, orang Islam sepertinya tidak punya perhatian dalam menyatukan potensi dan kekuatannya untuk membebaskan Baitul Maqdis dari intimidasi dan terror yang dilakukan oleh musuh-musuh Islam,”papar Habib.

Bulan Sabit = Paganisme?
Salah satu hikmah yang bisa dipetik, kenapa umat Islam menyembah Ka’bah adalah adanya sarana edukasi luar biasa dari Allah, di mana umat Islam diajarkan untuk menyatukan visi dan misi, serta langkah perjuangan untuk menegakkan kalimat Allah setiap saat. Dalam langkah itulah, ada satu tujuan yang sama, yakni: mencari keridhaan Allah semata. Ibadah haji yang dilakukan umat Islam dengan mengelilingi Ka’bah, bukan dimaksudkan untuk menyembah Ka’bah, tapi sebagai isyarat kepada hamba-Nya, bahwa apa pun suku dan bangsanya, kedudukan dan jabatannya, umat Islam dididik untuk rela menanggalkan pakaian dan perbedaan di antara mereka, juga menanggalkan pertikaian dan permusuhan di antara sesamanya. Intinya, mereka menuju titikyang sama, yakni keridhaan Allah. Maka tidak pernah ada ritual dalam Islam yang mengajarkan umatnya untuk menyembah Kab’ah.

Adapun yang berkaitan dengan bulan Sabit, Islam seolah mengelu-elukan bulan, dan terkontaminasi dengan faham mereka yang menyembah bulan. Habib Rizieq menjelaskan lebih jauh. Pada dasarnya Islam mengajarkan umatnya utuk memuliakan seluruh makhluk ciptaan Allah, apakah matahari, bulan, bumi ataupun bintang. Jadi tidak ada yang mewajibkan umat Islam menggunakan lambang berbentuk bulan. “Buktinya, anda bisa lihat sendiri, salah satu organisasi terbesar di Indonesia, seperti Muhammdiyah lambangnya tidak menggunakan bulan, tapi matahari. Begitu juga identitas FPl yang saya pimpin, tidak menggunakan bulan, tapi bintang dan tasbih. NU pun demikian, yang dipakarbukan bulan, tapi bumi dan bintang sembilan.”

Jadi tidak ada dalil yang mengkhususkan bahwa umat Islam selalu identik dengan bulan. Artinya, kalau ada masjid tanpa ada sentuhan bulan dan bintang pun tetap berfungsi sebagai masjid, “Islam sendiri, tidak terpaku dengan lambang-lambang ataupun simbol-simbol. Kalaupun diperlukan, itu hanya sebatas identitas diri, bukan tujuan untuk mengkultus, menyembah, apalagi sampai mengkontaminasi dengan pemikiran-pemikiran dan peng ajaran-pengajaran paganisme (keberhalaan).”

“Nah, kalau saja ada umat Islam menyembah bulan, demi Allah orang itu sudah mempersekutukan Allah dengan bulan. Itu artinya, orang itu sudah murtad, kafir dan keluar dari Islam,” tandas Habib tegas. (Amanah)

Wassalam.