TIPS MENJADI DOSEN TELADAN
Tidak
susah sebenarnya menjadi dosen teladan. Jika angka akademis menjadi
tolak ukurnya ini merupakan satu hal yang sangat naïf sekali. Perlu di
ingat angka akademis dengan penilaian pada ijazah sang dosen tentunya
bukan murni dari prestoasi beliau. Namun, menurut saya dosen teladan
paling tidak memenuhi kriteria sebagai berikut. Pertama, sang
dosen memang di kenal akrab di kalangan mahasiswa. Sudah menjadi
rahasia umum, di negeri ini dosen terbagi dalam dua klasifikasi yaitu
dosen pendidik dan pengajar. Pendidik dan pengajar memiliki arti dan
makna yang berbeda. Dosen teladan adalah dosen yang memiliki kemampuan
untuk mendidik dan mengajarkan ilmu yang di milikinya. Biasanya dosen
yang memiliki kriteria pendidik dan pengajar itu selalu berpenampilan
supel, menarik dan populis dalam segala tindakan dan perilakunya.
Sedangkan dosen yang termasuk kedalam kriteria pengajar, ini merupakan
dosen jenis paling kacau. Hanya masuk kelas dan memberi materi, terlepas
materi itu dimengerti atau tidak oleh mahasiswanya. Dapat di katakan
dosen jenis ini adalah dosen paling egois. Bukan hanya kalangan dosen
muda seperti ini, bahkan pengalaman membuktikan, dosen dengan
embel-embel professor di depan namanyapun acap kali melakukan hal yang
sama. Terakhir, cita-cita negeri ini untuk memajukan pendidikan nasional
tidak pernah tercapai jika tenaga pengajarnya masih memiliki karakter
jenis ini.
Kedua, dosen
teladan itu adalah dosen yang memberikan penilaian riil pada mahasiswa.
Tidak ada unsur dendam dan sakit hati dalam memberi penilaian. Namun,
ini sangat jarang terjadi. Sebagian besar dosen masih menggunakan pola
lama, ABS (Asal Bapak Senang). Ketika sang dosen merasa senang dengan
salah seorang mahasiswa, maka secara otomatis mahasiswa tersebut
mendapatkan nilai A. Terlepas dia mengerti atau tidak matakuliah yang
telah di berikan dosen itu sendiri. Begitupula sebaliknya. Jika, si
mahasiwa tidak mendapat simpatik dari dosen tersebut, alamat celakalah
mahasiswa itu, hanya mengantongi nilai C atau lebih parah mendapatkan
nilai D bahkan E. Penilaian logis, setahu saya tidak pernah mendapatkan komplain dan doa yang buruk dari mahasiswa.