Gerakan Pemuda
(GP) Ansor Kabupaten Bima, menilai ada kevakuman kaderisasi politik.
Figur yang tampil dalam Pilkada mengesankan tidak memberi ruang pada
kader muda. Dikuatirkan ada nuansa kapitalisasi politik dalam proses
rekrutmen bakal calon Bupati Bima nantinya.
Wakil Ketua GP Ansor Kabupaten Bima, Abdul Muluk, mengatakan GP Ansor
tetap menghormati proses-proses politik yg ditempuh oleh parpol sebagai
institusi demokrasi yang diamanatkan Undang-undang. Parpol harus juga
membuka ruang kader muda dalam proses politik, juga tidak melihat dari
sisi berapa kekayaan yang dimiliki figur.
“GP Ansor menilai harus ada upaya membongkar kebuntuan regenerasi
kepemimpinan saat ini,” ujarnya dalam siaran persnya, Minggu
(22/3/2015).
Dikatakannya, sebagai organisasi Kepemudaan, GP Ansor menilai sdh
saatnya kader-kader muda layak didorong sebagai pilihan-pilihan baru
bagi masyarakat Kabupaten Bima. Namun tetap menakar potensi, visi,
kapasitas serta kapabilitas kader-kader muda yang patut dan layak itu.
GP Ansor menilai, trand sukses Jokowi yang berhasil menjadi Presiden
dengan meniti karir sebagai walikota, juga bisa ditularkan di daerah.
Pendekatannya jangan semata-mata modal dan finansial. Sampai kapan bisa
menemukan figur yang benar-benar bisa membawa Kabupaten Bima pada
Kesejahteraannya.
Dikatakannya, dari hasil pemetaan yang kami lakukan beberapa tahun
terakhir ini, ada beberapa nama yang layak dipertimbangkan yaitu,
Wahyudin, S. Ag, Plt. Ketua DPD Golkar Kabupaten Bima, Dzul Amirul Haq,
Ketua DPD KNPI Kota Bima yang juga pernah menjadi peserta konvensi
Bacabup Golkar 2010, dan Ferdiansyah Fajar Islam, Ketua DPD KNPI
Kabupaten Bima saat ini. Terdapat beberapa nama lainnya, seperti
Muhammad Aminurlah, SE, Syarif Ahmad, MSi,
Sumber: http://www.bimakini.com/index.php/news/pemilu-kada/item/5719-gp-ansor-dorong-kader-muda-tampil-di-pilkada-2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar