Ilustrasi By : backpackernewbie.blogspot.com |
Menjadi
mahasiswa tak lengkap rasanya kalau tidak mempunyai satu sifat naluri
idealisme, idealisme muncul seiring dengan kedewasaan mahasiswa itu
sendiri ditunjang dengan lingkungan kampus yang menjadikan mahasiswa
mempunyai pendirian teguh di kala benar dan salah. Pendirian yang tidak
tergoyahkan dan tidak mau mengalah satu sama lainnya itulah ciri
idealisme mahasiswa jaman sekarang. Tidak pernah menilik letak
kesalahan dan kebenaran yang ada, tetapi hanya melihat satu sisi
pandangan yang menurut mereka benar dan cocok untuk dirinya dan
komunitasnya saja.
Hanya
bermain dan berpikir untuk menang saja untuk kalangan/ kelompok nya
sendiri dan jarang sekali ditemui orang-orang idealis akan mau bertukar
pikiran satu sama lainnya. Yang mereka pegang hanya pedoman dari
pendirian diri sendirnya saja, tanpa mereka mau menerima masukan dari
orang lain bahkan sahabat dan teman karibnya sendiri. Keteguhan dan
kepercayaan diri sendiri seolah mengalahkan kebenaran yang ada dan mulai
menindas hal-hal yang berbau benar, sebaliknya kesalahan yang ada malah
di per benarkan sebagai jalan keluar. Potret idealisme mahasiswa jaman
sekarang bisa kita jumpai di semua kampus manapun karena memang naluri
mahasiswa adalah mempunyai sifat idealisme seperti ini. Dengan
background jurusan apapun penulis yakin mereka mempunyai idealisme dan
karakter masing-masing. Malah aneh saja kalau ada mahasiswa yang tidak
mempunyai sifat alamiah ini, status mahasiswanya akan dipertanyakan
apakah masih berpikiran seperti anak sekolahan lagi atau sudah bisa
berpikiran dewasa dan bisa mengambil suatu keputusan sendiri sepeerti
mahasiswa.
Tetapi
satu catatan tebal disini mahasiswa dengan idealisme yang dimaksud
bukanlah mahasiswa yang mempunyai idealisme ngawur dan menerobos
nilai-nilai kehidupan yang ada. Tidak dibenarkan sekali untuk idealisme
yang seperti ini, dengan menganggap yang benar menjadi benar dan yang
salah menjadi benar. Dengan seperti itu maka tidak akan ada lagi
kebenaran yang sesungguhnya karena kedua belah pihak menganggap dirinya
paling benar sendiri satu sama lainnya. Dan apa yang terjadi , anda bisa
memikirkannya sendiri..!!!
Idealisme
yang di salahgunakan seperti itu marak sekali terjadi di beberapa
kampus di ibukota , alih-alih memperjuangkan aspirasi yang ada ternyata
di balik itu semua ada kongsi-kongsi dan ada kepentingan besar dalam
berjalannya proses perjuangan itu. Dengan kekuasaan , kepentingan dan
uang seolah telah menyetir pikiran mahasiswa era sekarang. Tidak ada
lagi rasionalisasi di otak mereka yang bisa memilah mana yang benar dan
mana yang salah untuk diperjuangkan. Berbeda jauh dengan aksi mahasiswa
idealis jaman dulu, bukan berarti membanding-bandingkan potret mahasiswa
jama sekarang dan jaman dahulu tetapi kedunya mempunyai tujuan yang
berbeda dalam hal pemikiran dan perjungan yang dilakukan.
Mahasiswa
jaman sekarang hanya memikirkan 3 K yaitu kekuasaan , kepentingan dan
keuangan / uang. Tiga pilar tersebut seolah telah membutakan pikiran dan
arah perjuangan mahasiswa untuk memperjuangkan hal-hal yang patut untuk
diperjuangkan . Berbeda dengan mahasiswa jaman dahulu seperti angkatan
80 an sampai era 90 an dimana transformasi perjuangan mahasiswa disini
dilakukan untuk tujuan yang jelas tanpa ada embel-embel apapun.
Idealisme yang mereka bawa pada saat itu mempunyai satu tujuan yang sama
yaitu keadilan, kebebasan dan kemakmuran yang lebih baik. Tidak ada
kata lain selain tiga hal tersebut yang diperjuangkan. Sampai pada titik
nadir perjuangan pergerakan mahasiswa ini lahirlah kata-kata DEMOKRASI
yang merupakan cikal bakal kebebasan dalam tanda kutip kebebasan yang
bertanggung jawab. Idealisme mahasiswa kala itu adalah idealisme yang
benar dan bertanggung jawab dalam kaca mata kebenaran tujuan dan arah
pergerakan mahasiswa.
Idealisme
era sekarang dan dulu sudah tidak sama lagi dalam konteks perjuangan
dan pergerakan mahasiswa dalam berpikir dan ber tingkah laku, terjadi
pergeseran amat jauh dari beberapa segi kehidupan yang ada mulai dari
kebebasan yang tak bertanggung jawab sampai pada masuk ke ranah hal-hal
yang terlewat batas norma perilaku kehidupan sehari-hari. Tidak salah
ataupun dalam posisi benar semua akan menghasilakn output yang sama,
jadi kesimpulannya tidak ada sinkronisasi yang sama antara pikiran dan
tingkah laku yang ada.
Sebagai
penutup, penulis akan memberikan satu gambaran idealisme yang benar
untuk mahasiwa yaitu masih mengganggap sesuatu salah itu salah dan tetap
memperjuangkan hal yang benar itu benar. Tanpa ada unsur yang membebani
anda-anda semua dalam meperjuangkan keadilan,kebebasan dan kemakmuran
untuk diri anda sendri, organisasi dan ruang lingkup yang luas yaitu
bangsa dan negara kita.
Sekian dari penulis,
Ditulis oleh : aditya_trihutama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar